Medan (Pewarta.co) – Sejumlah elemen masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) mendeklarasikan rasa simpati dan dukungannya kepada Dedi Mulyadi untuk maju sebagai bakal calon Presiden RI di Pemilu 2024 mendatang.
Mereka menilai politisi asal Jawa Barat itu punya konsep filantropis yang bertindak atas dasar kecintaan kepada sesama manusia.
Pernyataan itu disampaikan Koordinator Pro Dedi Mulyadi (Prodem) Sumut Khilman Rajani Nasution saat mendeklarasikan diri di Conflict Coffee, Jalan Luku I Medan, Jumat (4/2/2022).
Pihaknya meyakini politisi Partai Golkar itu akan mendapat tempat di hati masyarakat karena Indonesia butuh sosok yang bekerja atas dasar kecintaan kepada rakyat, jauh sebelum duduk sebagai anggota DPR RI.
“Sosok beliau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) menurut kita punya kemampuan alamiah dengan menunjukkan sikap sopan santun, tetapi juga keberpihakan kepada rakyat kecil. Sepanjang pengetahuan kita, KDM telah menjadi pembicaraan banyak kalangan masyarakat dari mulut ke mulut,” ujar Khilman.
Popularitas yang kini ada pada sosok KDM melalui berbagai videonya yang ada di YouTube, bagi Khilman dan rekannya yang lain tidak begitu saja dinilai sebagai upaya pencitraan, meskipun diakui publikasi tentang mantan Bupati Purwakarta itu banyak yang menilai sebagai upaya menaikkan citra agar dikenal luas dan dipilih.
“Awalnya kami juga melihat berbagai videonya sebagai langkah pencitraan semata. Tetapi setelah menelusuri rekam jejak serta kiprah KDM mulai dari anggota DPRD Purwakarta, Wakil Bupati, Bupati hingga DPR RI, kita menganalisis bahwa apa yang dia lakukan selama ini menunjukkan sisi filantropi seorang tokoh yang melangkah tanpa dibuat-buat, semua berjalan apa adanya,” jelasnya.
Beberapa kali video terkait kegiatan KDM yang ada di YouTube lanjut Khilman, begitu spontanitas, seperti tidak diatur, atau mengalir begitu saja. Namun bahasa yang disampaikan juga cukup konseptual, dimana kalimatnya mudah dipahami dan dicerna.
“Di sisi lain, KDM juga bisa marah kepada pejabat yang dinilai tidak bekerja dan melayani masyarakat dengan baik. Jadi banyak kritik yang ia ungkapkan, banyak mewakili kegelisahan yang selama ini ada di mata rakyat. Tidak hanya kritik, KDM juga selalu memberikan saran sebagai tawaran solusi atau jalan keluar untuk sebuah masalah. Dan yang penting, ‘masuk akal’,” tambah Khilman.
Atas dasar itu, Khilman dan puluhan rekan yang lain bersepakat untuk membentuk organisasi relawan dan mendeklarasikan dukungan mereka kepada KDM agar masuk bursa Calon Presiden (Capres) di 2024 mendatang. Mereka juga berharap wadah ini bisa menggugah masyarakat yang sejatinya punya rasa simpati kepada sosok pria kelahiran Subang, Jawa Barat tersebut.
Sebelumnya KDM pada Januari lalu pun mengakui, banyak yang menilai videonya yang viral di YouTube sebagai bentuk pencitraan. Bahkan ia tidak menyangkal hal itu, karena menurutnya setiap pejabat publik sudah seharusnya menunjukan contoh yang baik secara konsisten dan bukan karena disorot kamera.
“Citra itu harus dilakukan secara konsisten bukan pura-pura atau dadakan, ada kamera pura-pura pungut sampah, ada kamera pura-pura peluk orang miskin, di depan kamera empatinya tinggi, bukan itu. Tetapi ada kamera atau tidak ya tetap kita melakukan apa yang menjadi tradisi hidup kita,” pungkasnya.
Terpisah, Jurubicara (Jubir) Jaringan Rakyat Indonesia (Jari) Kang Dedi Mulyadi (KDM) Capres 2024, Juson Jusri Simbolon yang hadir dalam deklarasi Prodem Sumut mengatakan, bahwa deklarasi Kang Dedi Mulyadi Capres 2024, bukan gagasan kosong.
“Yang paling pertama kita semakin yakin bahwa gagasan kita mendeklarasikan kang Dedi bukan gagasan kosong, kedua dengan adanya deklarasi di Medan maka kita bisa membantah apa yang dikatakan para pengamat politik yg menyatakan KDM tokoh Jawa Barat tapi tokoh nasional.
Legitimasinya apa adanya, pendukung KDM di berbagai provinsi dan salah satu provinsi terjauh sesudah Aceh adalah Sumut dan hari ini sejarah itu terjadi Deklarasi mendukung Dedi Mulyadi,” ungkapnya.
Lebih jauh, kata Juson, dalam tempo kurang dari sebulan, empat daerah di pulau Jawa dan Sumatera telah mendeklarasikan diri mendukung KDM Capres 2024.
“Deklarasi pertama di Jakarta, Banten, Pekanbaru dan Medan. Jadi ada 4 dalam tempo singkat belum sampai sebulan. Itu artinya, gagasan, pernyataan, ide atau imajinasi kang dedi mulyadi suatu saat jd presiden atau capres 2024 nanti bukan gagasan kosong,” sebutnya.
Disinggung kenapa memilih Dedi Mulyadi sebagai Capres, ketimbang tokoh lainnya di Golkar, Juson mengatakan bahwa Dedi Mulyadi merupakan figur wakil rakyat dan orang mempunyai kompetensi dalam memperjuangkan problem rakyat.
“Soal nanti misalkan partai A, B dan C melirik dia itu persoalan kedua, tapi saya percaya Golkar itu punya tradisi yang rasional. Itu terbukti mulai 2014-2019 bahwa Golkar tidak mendukung kadernya sendiri dia mendukung orang lain karna mungkin melihat potensinya untuk menang tidak ada. Saya tidak tahu apakah dengan munculnya KDM, Golkar akan melihat apa yang mereka sebut dengan filosofi mereka suara Golkar suara rakyat maka jika suara rakyat ini muncul terus saya percaya Golkar akan melihat,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, sambungnya, daerah seperti di Kalimantan dan Jawa Timur akan menyatakan deklarasi dukung KDM Capres 2024.
“Ini kita persiapkan untuk Deklarasi di Kalimantan dan Jawa Timur ini sedang konsolidasi berjalan, tp kita lihat dinamika dan opini publik krn kita tidak semata-mata membuat Deklarasi terjadi tp bagaimana Deklarasi menjadi opini publik yg memperluas nama kang dedi mulyadi,” pungkasnya. (ril)