Medan (Pewarta.co)-Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, Kamis (29/7/2021) mendapat jatah 209 paket Sembako yang harus dibagikan kepada masyarakat terdampak PPKM.
Sembako tersebut adalah bantuan dari Dinas Sosial yang harus diterima langsung oleh warga yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Anehnya, pembagian Sembako tersebut dilakukan pada malam hari, atau sudah melampaui pukul 22.00 wib.
Ketika awak media ini mengkonfirmasi langsung kepada Lurah Sidorejo Hilir, Yurian Fahmi Lubis, Jumat (30/7/2021) ke kantornya, Dia mengatakan pembagian itu dilaksanakan malam hari, untuk menghindarkan kerumunan.
Dan pendistribusian kepada warga dilakukan oleh masing-masing Kepala Lingkungan 1 sampai 9.
“Ada 209 KK penerima bantuan untuk tahap pertama ini, dan itu disampaikan kepada yang berhak sesuai dengan daftar. Penerima bantuan beras, bukanlah penerima BST dan PKH,” ucapnya.
Ketika awak Media ini meminta daftar penerima bantuan, Lurah malah bertanya “untuk apa”.? Dan memang tidak diberikan.
Menurut data-data yang dimiliki Media ini, berupa poto dan video, terlihat dengan jelas ada beberapa oknum yang membawa lebih dari satu paket Sembako dengan mengendarai speda motor.
Tapi Lurah berkilah, bahwa oknum itu adalah Kepala Lingkungan yang akan menyerahkan secara door to door atau pintu ke pintu kepada masyarakat penerima.
Menurutnya, Bhabinkamtibmas juga turut membagikan Sembako itu secara door to door dengan mengendarai mobil.
Menurut warga yang melihat masuk dan paket dibawa oleh oknum-oknum tersebut pada tengah malam.
“Diduga telah terjadi penyalahgunaan atau bisa saja sembako tersebut tidak disampaikan,” kata warga yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Memang bisa saja pembagian Sembako tersebut sesuai imstruksi Lurah, apakah tengah malam dengan alasan menghindari kerumunan atau lainnya. Tapi yang jelas, tengah malam bukanlah waktu kerja dan tak masuk akal kalau Kepling mau menggedor-gedor rumah warga tengah malam, kata warga.
Untuk itu, dia meminta agar Walikota Medan, menertibkan cara pendistribusian Sembako ini, agar tidak terjadi penyelewengan. (Tim)