Medan (Pewarta.co)
Wakil Rakyat Kota Medan dari Dapil V, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos menegaskan seluruh Vaksin Covid 19 adalah bagus. Sedangkan yang membedakan hanyalah jenis vaksin tersebut.
Hal ini dikatakan Johannes Hutagalung kepada ratusan warga peserta sesi pertama Acara Sosialisasi Peraturan Daerah Kota Medan Ke XII Tahun 2021, Perda No 4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan di Jalan Puskesmas 2 Gang Baru Lingkungan XI Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan sunggal, Sabtu (4/12/21). Acara ini dihadiri Aparatur Pemerintahan setempat dan Perwakilan RS Advent Medan.
“Hanya beberapa orang yang menyebutkan ada perbedaan jenis vaksin. Bahkan di luar negeri, ada jenis vaksin yang tidak diakui mereka kalau warga negara lain masuk hanya divaksin jenis lokal. Namun pada dasarnya, semua vaksin sama saja, hanya jenisnya saja yang berbeda,” jelas Johannes Hutagalung.
Untuk itu, Politisi PDI Perjuangan Kota Medan ini menganjurkan agar semua warga mendapatkan vaksin. Dengan mendapatkan vaksin, warga sudah menjaga kekebalan tubuh dan menyukseskan program pemerintah dalam memerangi dan mengurangi penyebaran Covid-19.
Johannes juga menyebutkan vaksin sangat diperlukan saat pandemi Covid-19. Namun diingatkannya, vaksin 1 dan vaksin 2 hendaknya tidak terlalu jauh agar benar-benar kekebalan tubuh terjaga.
Selain itu, jenis vaksin yang diterima pertama sekali hendaknya sama dengan vaksin kedua. “Lebih baik jenis vaksinnya sama pada vaksin 1 dan 2, sehingga lebih tepat. Bukan berarti kalau vaksin 1 dan 2 berbeda jenisnya tidak bagus. Akan lebih baik kalau jenis vaksinnya sama,” ujar dewan yang duduk di Komisi II DPRD Kota Medan tersebut.
Sedangkan Perwakilan RS Advent Medan, Dodi Sinambela juga menyebutkan di masa pandemi Covid-19 ini, warga harus bersedia divaksin. Karena vaksin sangat berguna untuk menangkal virus dan meningkatkan imun tubuh.
“Artinya, imun tubuh yang kuat akan mampu melawan Covid-19 sehingga tidak terlalu parah akibat dari serangan virus ini,” ujar Dodi Sinambela saat menjawab pertanyaan warga.
Disebutkan Dodi, sebenarnya vaksin jenis apapun tetap bekerja melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, efek dari vaksin yang disuntikkan kepada setiap orang bisa berbeda-beda. “Ada yang setelah divaksin, demam. Namun ada juga yang setelah divaksin tidak demam,” tandasnya.
Sementara dalam penjelasannya, Johannes Hutagalung mengatakan, Perda Sistem Kesehatan Kota Medan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dengan fasilitas-fasilitas kesehatan yang biayanya ditanggung pemerintah, baik melalui APBN maupun APBD Kota Medan.
Berdasarkan ini, sebut Johannes, pemerintah menjamin pelayanan kesehatan warga dengan menanggung biaya pengobatan warga melalui program BPJS Kesehatan Mandiri dan PBI (Penerima Bantuan Iuran).
“Warga yang sakit, jangan takut berobat, karena biayanya ditanggung pemerintah. Bagi warga yang belum jadi peserta BPJS, silahkan minta keplingnya untuk didaftarkan,” ucap Johannes.
Namun begitu, lanjutnya lagi, untuk warga tak mampu dan tidak punya BPJS Kesehatan, Pemko Medan menyediakan program kesehatan Uregister yang bisa dipergunakan warga hanya dengan surat keterangan dari kepling.
“Surat itu diserahkan ke Dinas Sosial untuk diproses agar warga bisa menggunakan program Unregister. Intinya, warga tak mampu jangan takut berobat, karena biayanya ditanggung pemerintah,” pungkas Johannes. (Dik)