Medan (Pewarta.co) – Ugkapan rasa pilu dan kekecewaan penjaga sekolah yang terbilang bernasib kurang beruntung, Jumat (7/10/22)
Karena penjaga sekolah ini hidupnya tergolong sebagai orang kurang mampu. Mengapa karena ia menerima upah yang minim mungkin untuk kebutuhan sehar-hari saja kurang. Bagai mana tidak terbukti dari pengakuan, Nasution penjaga Sekolah SDN 066663 Jalan Balam, Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai, dirinya mengaku mendapat upah yang minim.
Padahal, penjaga sekolah ialah orang yang bekerja menjaga ke amanan dan seluruh fasilitas sekolah, namun bukan hanya itu saja. Umumnya ia juga merangkap tugas yang lain, seperti kebersihan. Karena penjaga sekolah tinggal di lingkungan sekolah itu.
Tapi kehidupnya masih dibalut kemiskinanan, untuk kebutuhan sehari-hari pun susah.
Sebelumnya diketahui untuk mengurangi beban Masyarakat kurang mampu belum lama ini pemerintah telah menyalurkan bantuan BLT, begitu juga sopir anggkot dan Ojol, mereka juga mendapat bantuan penyesuaian kenaikan harga BBM. Dan sampai saat ini penjaga sekolah belum menerima bantuan apapun.
“Kami penjaga Sekolah tidak ada mendapat bantuan apapun atas penyesuaian kenaikan harga BBM, bang. Selain itu status kami pun di sini belum jelas bang, karna saya dengar isunya tenaga honorer mau di hapuskan, entah bagai mana nasib kami kedepan, padahal saya sudah bertahun-tahun mengapdi menjadi penjaga dan petugas kebersihan di sekolah ini,” katanya.
Karena itu, saya meminta kepada pemerintah, tolong bantu kami pak, kenapa kami kurang perhatian dari pemerintah.
“Padahal kami mengabdi bekerja di lingkungan Pemerintah. Tolong pak Wali Kota bantu kami, kami ingin menghidupi anak dan istri kami,” pungkasnya. (red)