Medan (Pewarta.co)- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menekankan agar masalah HIV AIDS harus menjadi perhatian penting bagi unsur pemerintah, pegiat sosial hingga masyarakat luas. Sehingga penanganan kepada para pasien, dapat berjalan berdasarkan perencanaan yang baik.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2022 dengan tema ‘Ayo Peduli Anak Dengan HIV AIDS’, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Sabtu (3/12/2022).
“Jadi tidak sekadar peringatan saja. Saya ingin ada sebuah referensi, dengan perencanaan dari hulu ke hilir. Pelajari benar apa kemungkinan yang bisa terjadi,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi .
Hadir di antaranya Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumut Nawal Lubis, Ketua Yayasan Peduli Anak Dengan HIV AIDS Saurma Siahaan, dan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis.
Menurut Edy Rahmayadi, kasus penderita HIV AIDS , khususnya anak-anak mendapat perhatian lebih dalam hal pendampingan. Karena itu seluruh pihak terkait diminta bekerja sama dalam perencanaan dari hulu ke hilir.
Gubernur pun mengingatkan bahwa pentingnya edukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak, dapat dijadikan kurikulum atau pembahasan serius di sekolah. Dengan begitu, pemahaman sekaligus pencegahan dapat diajarkan sejak dini.
“Sekarang ini siapa yang peduli dengan mereka, ayo. Anda tak bisa memaksakan orang untuk peduli. Tetapi tidak kita, siapa lagi?. Sayangi anak-anak ini,” sebut Gubernur.
Kepada puluhan penderita yang hadir bersama orangtua mereka, didampingi Yayasan Peduli Anak Dengan HIV AIDS, Gubernur menegaskan bahwa dirinya bersama pemerintah provinsi akan membantu unutk mengatasi masalah yang timbul akbiat virus ini. Seprerti penularan, pendampingan hingga perbaikan cara pandang masyarakat.
“Saya ingatkan, mereka (penderita HIV AIDS) jangan dikucilkan. Karena penyakit ini tidak menular melalui sentuhan. Saya ingin bersama-sama anak-anak ini, bergembira. Ini anak kita, buah hati kita. Saya tahu mereka mengidap HIV, tetapi itu bukan dosa mereka, dan masih punya masa depan. Pastikan kita mencium dan memeluk mereka, tidak ada masalah, Insya Allah,” ujar Gubernur, sambil berkumpul dan menggendong anak pengidap HIV didampingi Ketua TP-PKK Sumut Nawal Lubis.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis mengatakan bahwa arahan dari Gubernur menjadi perhatian dari berbagai instansi lintas kedinasan seperti Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Biro Kesejahteraan Rakyat dan unsur lainnya.
“Itu yang harus kita lakukan. Di bidang kesehatan, itu pada 2030 targetnya adalah zero HIV AIDS. Ada tiga, pertama mengurangi infeksi, kemudian zero kematian dimana 98% diobati, bertahan supaya tidak meninggal dunia,” ujar Ismail.
Selanjutnya langkah yang ketiga, bagaimana menghilangkan stigma negatif tentang penularan virus HIV AIDS. Sebab penyakit ini tidak menular dengan sentuhan. “Dia (HIV) hanya menular melaluli kontak darah dan cairan tubuh, kalau ada kita yang terluka dan penderita juga terluka, kemudian ada kontak cairan atau darah, baru tertular,” jelasnya.
Karena itu, kata Ismail, momentum peringatan Hari AIDS Sedunia sebagaimana arahan Gubernur, semua pihak harus bisa bekolaborasi bersama, agar anak-anak penderita bisa berafiliasi, baik untuk tumbuh kembangnya (sosial), juga untuk pengobatan dan kesejahteraannya.
Pada kegiatan tersebut, selain bernyanyi bersama, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis juga mendapat bingkisan karangan bunga, serta puisi sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya kepada penderita HIV AIDS. (ril)