Medan (Pewarta.co) – Aroma kopi menyeruak kuat dari Sumatra Coffee Journey, salah satu segmen paling bergengsi di Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025.
Bukan sekadar tempat ngopi biasa, area ini menjelma menjadi ajang pertemuan para pecinta, pelaku, dan profesional kopi dari berbagai negara.
Antusiasme terasa sejak hari pertama, Jumat (17/7/2025). Pengunjung memadati area lower ground Deli Park untuk menyaksikan langsung aksi para coffee expert dari Indonesia, Malaysia, hingga Singapura dalam ajang Final Asia Cup Tester Championship hingga penutupan event, Minggu (20/7/2025).
Kompetisi ini menguji kecepatan dan ketepatan peserta dalam mengenali rasa dan aroma kopi. Satu kesalahan kecil saja bisa menggugurkan langkah ke podium juara. Ketegangan dan semangat membaur menjadi satu dalam setiap sesi cupping.
Selain kompetisi, panggung kopi KKSU juga diramaikan dengan Coffee Auction. Kopi-kopi premium dari dataran tinggi Sumut seperti Mandailing, Lintong, dan Sidikalang dilelang kepada pembeli lokal dan mancanegara. Proses lelang berlangsung seru, menunjukkan nilai ekonomi kopi Sumut yang terus meningkat di mata pasar global.
“Kopi Sumut punya karakter rasa yang khas dan konsisten. Ini kekuatan yang tidak banyak dimiliki daerah lain,” ungkap salah satu pembeli dari Singapura.
Tak hanya soal rasa, KKSU 2025 juga menekankan pentingnya edukasi dan inovasi di dunia perkopian. Melalui rangkaian Coffee Talks, pengunjung diajak menyelami lebih dalam bagaimana kopi lokal bisa naik kelas melalui pengolahan pascapanen, branding, hingga strategi ekspor.
Para pembicara dari kalangan barista, eksportir, hingga akademisi membuka mata banyak peserta bahwa kopi bukan sekadar minuman, tapi juga simbol budaya, identitas daerah, dan peluang ekonomi besar.
Yang tak kalah menarik, area Sumatra Coffee Journey juga dikunjungi oleh pelajar internasional yang tertarik mempelajari budidaya dan pengolahan kopi khas Sumut. Ini membuktikan bahwa KKSU bukan hanya ajang pamer, tetapi juga menjadi platform pertukaran pengetahuan lintas bangsa.
Kopi Sumut telah punya semua modal: kualitas, cerita, dan pasar. Tinggal bagaimana seluruh stakeholder yakni petani, UMKM, pemda, dan pihak swasta. Mereka bersinergi lebih kuat agar kopi Sumut benar-benar menjadi komoditas unggulan ekspor.
Bank Indonesia terus mendorong hilirisasi kopi melalui pembinaan, pembiayaan, hingga digitalisasi. Tak hanya bicara produksi, tapi juga distribusi dan promosi berbasis teknologi. (gusti)