Medan (Pewarta.co)-Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara (Sumut) menyelenggarakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Aula Transparansi Dinas Kominfo Sumut, Jalan HM Said Nomor 27, Medan, Kamis (12/10/2023).
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Muhammad Rizky Akbar, dihadiri Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN Dinas Kominfo Sumut.
Dalam sambutannya Ilyas Sitorus mengatakan, Maulid Nabi Muhammad hendaknya menjadi momentum untuk mengenang dan meneladani sejarah hidup dan perjuangan Rasulullah SAW, serta memperkuat kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Acara tahunan ini juga dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, desa, sampai ke dusun-dusun. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sekadar peringatan seremonial saja, tapi bagaimana kita bisa meneladani ketakwaan Nabi Muhammad SAW,” kata Ilyas.
Selain itu, kata Ilyas, peringatan Maulid Nabi yang lebih utama adalah menjadi sarana mempertebal iman di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seluruh pegawai di lingkungan Dinas Kominfo Sumut kepada kepada Allah SWT.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut juga diisi ceramah oleh Ustaz H Azwardin Nasution. Dalam ceramahnya, Ustaz Azwardin antara lain menceritakan bahwa maulid pertama kali dilaksanakan oleh Sultan Salahudin Al Ayyubi di Kota Iskandariyah, saat ini Mesir.
Seperti diketahui Sultan Salahudin Al Ayyubi adalah panglima perang Dinasti Mamluk, yang kala itu menghadapi perang salib. Kala itu, umat Islam terpecah karena perbedaan kenagaraan, suku dan aliran berbeda. Salahudin menggelar perayaan Maulid Nabi secara besar-besaran dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam yang telah padam, untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa perang salib.
Mengapa harus diperingati? Kata Azwardin, pada masa itu umat Islam sudah tidak mengenal lagi dengan Nabi Muhammad SAW. Padahal, di dalam Alquran sudah disebutkan bahwa sungguh pada diri Nabi Muhammad terdapat suri teladan yang baik.
“Bagaimana kita mau mencontoh kalau tidak kenal? Formatnya umat Islam adalah Nabi Muhamad SAW. Maka itulah Sultan Solahuddin Al-Ayyubi yang pertama kali memperingati Maulid Nabi SAW di Kota Iskandariyah, yang kemudian berganti menjadi Kota Alexandria yang ditemukan oleh Iskandar Zulkarnain,” terangnya.
Azwardin juga menceritakan bahwa kehadiran Nabi Muhammad SAW sangat disambut gembira oleh ciptaan Allah SWT, kecuali syetan. Ia mengatakan, suri teladan Nabi Muhamamd SAW bisa ditiru dalam kehidupan sehari-hari.
“Nabi Muhammad adalah contoh bagi ummatnya dimana beliau mencontohkan bagaimana memimpin dalam rumah tangganya, memimpin di tengah masyarakat, dan juga menjadi pemimpin agama,” pungkasnya. (ril)