Medan (pewarta.co) – Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin melakukan pencopotan terhadap dua pejabat Kasat Reskrim di jajarannya. Keduanya adalah Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Jerico Lavian Chandra dan Kasat Reskrim Polres Padang Sidempuan AKP Bambang Herianto.
Informasi yang didapat, pencopotan AKP Bambang tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/905/IX/KEP./2020 tanggal 30 September 2020. Sedangkan pencopotan AKP Jerico tertuang dalam Surat Telegram Kapolda nomor ST/933/X/KEP./2020 tanggal 6 Oktober 2020.
Dalam Surat Telegram itu, AKP Jerico Lavian Chandra dimutasikan sebagai Pama Yanma Polda Sumut dalam rangka pemeriksaan. Penggantinya dipercayakan kepada AKP Rachmat Aribowo yang sebelumnya menjabat sebagai Kanitdik 5 Satreskrim Polrestabes Medan.
Senada dengan itu, AKP Bambang Herianto juga dimutasikan juga sebagai Pama Yanma Polda Sumut dalam rangka pemeriksaan. Penggantinya dipercayakan kepada AKP Bambang Priyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Panit 1 Unit 2 Subdit I Ditreskrimsus Polda Sumut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang dikonfirmasi membenarkan adanya pencopotan jabatan dua Kasat Reskrim ini. Dia, juga mengakui, bahwasanya keduanya sedang diperiksa Bid Propam Polda Sumut.
“Yang bersangkutan saat ini sudah di non jobkan dalam rangka riksa,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Tatan menjelaskan, terhadap AKP Jerico Lavian Chandra, dia memang belum mengetahui secara pasti penyebab dari pencopotannya. Namun, dia mengatakan, pencopotan itu bisa jadi karena berkaitan dengan keluhan masyarakat terkait penanganan kasus, maupun respon terhadap penanganan kasus.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan, apakah ini berkaitan dengan masalah profesionalisme, kita tunggu hasil pemeriksaannya,” jelasnya.
Sedangkan terhadap AKP Bambang Herianto, tutur Tatan, pencopotan itu atas dugaan penyalahgunaan wewenang. Sebab, sambung dia, ada beberapa Kepala Dinas di Padang Sidempuan yang mengeluh karena merasa ditakut-takuti.
“Menyalahgunakan wewenang. Namanya ditakut-takuti, ya pasti takut jadinya kan,” tandasnya. (Dedi)