Jakarta (pewarta.co) – Mendengar nama Bima WP, penikmat musik Tanahair akan teringat pada sosok yang memiliki kemampuan bermain gitar berpuisi. Gitaris grup band The Row ini merilis singel terbarunya, berjudul Jangan Dipaksa, pada Jumat 14 Juli 2020 di digital music stores.
Lagu Jangan Dipaksa bergenre musik modern rock, karya kolaborasi Bima WP dengan Febby Alandino, Penyanyi dan Penulis Lagu yang pada tahun 2009 – 2011 bersama grup band LARS menjadi Best 3 di ajang LA Light Indifest se-Indonesia.
“Febby sahabat lama saya. Sudah sering juga kami mengerjakan projek musik bareng, kalo di panggung kami gak bisa diam orangnya. Karakter vokal Febby dan gaya bernyanyinya membuat orang-orang mudah menangkap pesan lagu yang ia nyanyikan. Karya-karya tulis Febby banyak yang saya sukai,” kata Bima saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (15/8/2020).
Bima juga mengatakan, saat Febby memberikan lirik lagu Jangan Dipaksa, ia langsung tertarik, soalnya ia pernah mengalami kisah yang sama. Ia juga langsung terinspirasi untuk membuat musiknya seperti apa.
Lagu Jangan Dipaksa bukan hanya untuk kisah percintaan, karena juga sering terjadi pada permasalahan sosial lainnya di tengah masyarakat. Cerita lagunya, awalnya mereka menjalani kebersamaan dengan harmonis, namun karena adanya perbedaan visi dan misi memunculkan kerikil-kerikil dalam mereka berinteraksi, seperti adu argumen hingga pertengkaran.
Pesan lagu Jangan Dipaksa, sebaiknya kita jangan memaksakan kehendak kepada orang lain, dan bicarakan jika ada ketidakcocokan. Jangan sampai sebuah kebersamaan dikarenakan oleh keterpaksaan.
Bima merasa puas dengan lagu terbarunya ini, baik dari segi lirik, maupun totalitas Febby dalam menyanyikannya. Ia juga puas pada sayatan gitar yang ia mainkan sendiri. Keseluruhan musik ia konsep dan kerjakan bersama Febby. Apapun yang diinginkan, mereka tumpahkan pada lagu tersebut. Mereka sama-sama pecinta musik beraliran rock, sehingga sama-sama membebaskan semua ekspresi dan emosi, karena ingin pendengar makin paham pesan lagunya, tidak hanya dari lirik, tapi juga dari keseluruhan komposisi lagu.
Sebelumnya Bima juga telah merilis lagu-lagu kolaborasi dengan beberapa penyanyi lainnya, idealismenya dalam bermusik ada pada permainan gitarnya, bukan pada genre musiknya. Tak hanya sebatas garapan track gitar, semua komposisi musik pada lagu yang ia garap, ikut dipikirkannya, agar menjadi sebuah kesatuan yang diinginkan.
Dalam menjalani karir musik, Bima telah menempuh jalan panjang. Berhasil meraih juara 2 di ajang Super Gitar Competition 2015, ia malang melintang di dunia musik Indonesia, baik di panggung offair maupun di berbagai acara televisi, tampil bersama Nugie, Penyanyi lagu Teman Baik, dan juga bersama beberapa musisi lainnya.
Selain itu, Bima WP juga pernah jadi personil di beberapa grup musik. Saat ini, ia aktif sebagai Gitaris di The Row, grup band yang didirikan oleh Rowman, Drummer Ungu Band.
Lebih lanjut Bima mengatakan, “Sebelum bergabung di The Row, saya memang sudah sering membuat karya lagu sendiri, mulai dari karya kolaborasi, solo gitar, sampai membuat musik untuk orang lain. The Row sangat men-support karya-karya lagu yang saya buat di luar grup kami tersebut.”
“Musik adalah kesenangan saya, bergitar itu kerjaan saya, dan karya adalah nafas saya. Untuk tetap bernafas saya harus bekerja, melalui hal yang saya senangi. Dalam membuat karya, saya berusaha jujur untuk memainkannya, saya harus suka dulu pada lagu yang mau digarap. Saya berkarya bukan hanya di genre rock, mungkin touching jari-jari saya sudah terbentuk ke genre rock, tapi itu malah jadi sebuah keuntungan bagi saya. Walaupun saya membuat musik di luar genre rock, orang bisa tahu jika lagu tersebut saya yang mainkan atau saya yang buat,” kata Bima. (red)