Pahae Julu (Pewarta Co) – Pasca insiden Pahae, yakni terjadinya kesalahpahaman antara Danki Senapan A Yonif 123/RW dengan Kapolsek Pahae Julu, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah bersama Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin langsung berkunjung ke Polsek Pahae Julu di Desa Janji Natogu, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020).
Kunjungan Pangdam I/BB dan Kapoldasu ini tak lain untuk menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri yamg sempat terusik pasca insiden yang terjadi pada Kamis (27/2/2020) kemarin.
Dalam kesempatan tatap muka dengan seluruh personel Polsek Pahae Julu, Polsek Pahae Jae serta personel Kipan A Yonif 123/RW itu, Pangdam I/BB sekali lagi menyampaikan permohonan maafnya, baik kepada personel Polri maupun kepada warga masyarakat sipil.
“Saya cukup sedih karena kejadian seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi. Karenanya, atas nama pribadi dan sebagai Pangdam I/BB, saya menyampaikan permohonan maaf kepada para korban baik Polisi maupun masyarakat atas kejadian salah paham yang sempat terjadi di wilayah ini,” jelas Mayjen Fadhilah.
Mayjen Fadhilah juga memastikan peristiwa ini sedang diusut sampai tuntas oleh tim investigasi Kodam I/BB yang dipimpin Asintel Kasdam I/BB, Kolonel Inf Baginta Bangun bersama Danpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan, serta tim Poldasu yang dipimpin Kabid Propam Poldasu, AKBP Donald P Simanjuntak, SIK, MK.
“Proses hukum akan ditegakkan, dan siapapun yang bersalah pasti akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Mayjen Fadhilah.
Pati TNI AD lulusan Akmil 1988 itu berharap, insiden ini menjadi momentum untuk menjalin hubungan TNI-Polri di wilayah Garnizun Tapanuli Utara yang lebih baik lagi ke depannya.
“Ingat! TNI-Polri adalah saudara. Karena, meski baju yang kita pakai berbeda, tapi tugas kita sama, yakni menjaga kedaulatan NKRI,” ucap Fadhilah.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Kapoldasu, Irjen P Martuani Sormin. Diharapkannya, peristiwa kesalahpahaman ini merupakan yang pertama sekaligus yang terakhir antara TNI-Polri.
“Kedepannya, mari kita jaga komunikasi dan adopsi budaya yang baik. Sinergitas TNI-Polri harus lebih dimantapkan dengan saling mengunjungi dan silaturahmi,” ucap Irjen Martuani Sormin.
Alumni Akpol 1987 itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga masyarakat atas insiden yang terjadi. “Walaupun ada anak-anak saya dan masyarakat yang terluka, saya meminta maaf atas kejadian yang terjadi, dan saya yakin kita akan saling memaafkan, serta mari kita jaga persahabatan dan sinergitas,” ungkap Martuani Sormin.
Selepas memberi arahan dan motivasi, Pangdam dan Kapolda menyempatkan diri untuk melihat para korban.
Kembali Pangdam dan Kapolda meyakinkan bahwa perselisihan yang sudah terjadi harus diakhiri dan tidak dibuat berlarut-larut. Sinergitas dan soliditas TNI-Polri bersama warga harus lebih baik kedepan.
Di kesempatan ini juga, Pangdam maupun Kapolda memberikan bantuan tali asih kepada para korban baik dari Polri dan Masyarakat.
Selanjutnya Pangdam dan Kapolda menuju Kompi Senapan A Yonif 123/RW untuk memberi pengarahan kepada Prajurit Kipan A Yonif 123/RW, Kodim 0210/TU dan Polres Tarutung yang digelar di Lapangan bolakaki Kipan A Yonif 123/RW, Lapogambiri, Taput.
Di sini, Pangdam mengingatkan personel TNI dan Polri harus saling menghargai satu sama lain. “Kita (TNI-Polri) adalah saudara, sehingga sebagai saudara harus saling bantu untuk melaksanakan tugas ke depan,” ucap Mayjen Fadhilah.
Sedangkan Kapoldasu kembali menyampaikan harapannya, bahwa kejadian ini merupakan yang pertama dan terakhir. “Jangan ada lagi peristiwa-peristiwa seperti ini di masa depan. Pangdam dan saya jadi malu karenanya,” ungkap Irjen Pol Martuani Sormin.
Turut hadir di acara, antara lain Danrem 023/KS, Kolonel Inf Tri Saktiyono, Asops Kasdam I/BB, Dandim 0210/TU, Kapolres Taput, Danyonof 123/RW, dan Karo Ops Poldasu serta PJU Poldasu lainnya. (AVID)