Medan (Pewarta.co) – Dalam pelaksanaan Reses I Tahun 2019 Masa Sidang I Tahap II Anggota DPRD Kota Medan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Renville P Napitupulu ST yang digelar di Jalan Cendana Blok 1 Lapangan Kantor Lurah Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (21/12/19) mencuat permohonan dari kalangan disabilitas akan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Disabilitas di Kota Medan. Selain itu, terungkap juga sejumlah persoalan infrastruktur di wilayah ini seperti jalan rusak, drainase dan lainnya.
Marliana Sihombing seorang warga disabilitas dari Helvetia Tengah mengungkapkan masih sulitnya hidup sebagai warga disabilitas di Kota Medan. Karenanya dia berharap adanya perhatian dari Pemko Medan terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana khusus bagi kaum disabilitas.
Selain itu, Marliana juga berharap kepada DPRD Kota Medan agar mendukung dibuatnya perda disabilitas di Kota Medan, agar kaum disabilitas dapat lebih mudah beraktivitas.
Menjawab ini, Renville Napitupulu mengatakan pihak DPRD Medan sudah pernah membahas masalah perda disabilitas tersebut, namun belum ada kelanjutannya. Karena itu, Renville menegaskan akan menindaklanjuti ke anggota dewan lainnya agar memprioritaskan tentang perda ini.
“Saya akan minta agar perda ini segera dituntaskan guna memudahkan warga disabilitas di Kota Medan. Mereka ini juga warga Medan yang harus diperhatikan pemerintah, jadi tidak ada alasan Kota Medan tidak memiliki perda disabilitas,” tegas Renville di acara yang dihadiri perwakilan Dinas Sosial, perwakilan Disdukcapil, perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan, perwakilan Dinkes, perwakilan Disdik, perwakilan Lurah Helvetia Tengah dan ratusan warga sekitar.
Di bagian lain, pak Sirait yang merupakan unsur sekolah di Kecamatan Medan Helvetia mempertanyakan usulan pihaknya tentang perbaikan jalan rusak di depan sekolah yang sudah diajukan ke Dinas PU, namun belum terealisasi. Mirisnya, saat hal ini ditanyakan ke pihak PU Medan, selalu dijawab dalam proses. “Kebetulan bang Renville gelar reses ini, jadi saya manfaatkan, karena beberapa waktu lalu ada gang yang jalannya hancur, tapi setelah kami hubungi bang Renville, langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan jalan,” katanya.
Begitu juga warga lainnya, Sultan Sinaga mengeluhkan pembangunan drainase di Helvetia khususnya di daerah Matahari Raya yang baru dikerjakan dua hari namun sudah rusak. Karenanya dia meminta agar ini jadi perhatian.
Menjawab keluhan para warga ini, Renville yang duduk di Komisi IV DPRD Kota Medan memastikan akan menindaklanjuti persoalan-persoalan infrastruktur yang juga merupakan bidang pengawasan di Komis IV.
Menurutnya, persoalan jalan rusak di depan sekolah merupakan masalah yang serius dan harus dituntaskan. Tapi, lanjutnya, mungkin saja anggaran untuk perbaikan jalan itu sudah masuk di APBD 2020. “Namun begitu, saya akan mengawal masalah ini agar segera direalisasikan di 2020 nanti. Saya akan kroscek juga ke dinas terkait agar ini dijalankan dan jangan silpa,” katanya.
Sedangkan terkait masalah pengerjaan drainase di Matahari Raya yang baru dikerjakan tapi langsung rusak, Renville menilai Pemko Medan sepertinya tidak mampu mengatasi persoalan drainase. Diakuinya, drainae di Kota Medan memang masih pakai drainase lama, tapi seharusnya Pemko Medan bisa mengatasinya. Dicontohkannya saat anggota dewan berkunjung ke Tangerang dimana APBD nya sudah untuk perawatan infrastruktur dan bukan lagi pembangunan.
“Jadi saya harap agar pembangunan di Kota Medan dapat segera dituntaskan dan tidak lagi dianggarkan melulu untuk pembangunan, melainkan sudah tahap perawatan,” ujarnya.
Renville juga minta agar masyarakat mengawasi pembangunan di sekitar tempat tinggalnya. “Karena ini uang rakyat dari pajak, bukan uang Pemko Medan, jadi rakyat wajib mengawasi penggunaan uangnya. Saya akan kawal pembangunan ini, apalagi saya duduk di Komisi D yang membidangi pembangunan, saya akan terus awasi masalah infrastruktur ini,” tandasnya. (Dik/red)