Medan (Pewarta.co)-Salut dengan jajaran Polda Sumatra Utara membuat Film sarat pendidikan moral.
Inti pesan dari Film ini adalah biasalah berbuat berpikir benar dan bertindak yang benar walau belum tentu orang anggap benar.
Aneka Peristiwa di Sekolah Polisi yang disajikan dengan indah.
Defile Marching Band mengagumkan. Dinamika Proses masa pendidikan Taruna membuat penonton menjadi mengenal proses pengajaran di Akademi Polisi.
Mas Bhabin Bripka Herman walau tampil sesaat menghadirkan tawa.
Jajaran Polda Sumut luar biasa penampilannya.
Bapak tukang post, ibu guru, orang tua Horas dan tentu Pemeran Utama Nauli, Horas juga Mondang dan Sang Rentenir sukses membuat “kesal” penonton.
Pak Tito yang saat ini diamanahkan menjadi Mendagri berpesan Polisi memiliki tugas mulia yaitu mendedikasi jiwa raganya menjaga Masyarakat.
Indonesia terdiri dari 34 Wilayah dari Sabang Merauke.
Kerja cari Ilmu, konsep strong leader.
Belajar, belajar, belajar pesan Pak Kapolri dan Bu Tri Tito berpesan sebagai istri anggota Polri cukup berat karena harus siap mendampingi ditempatkan di manapun juga berada walau di tempat terpencil.
Yasona, Gandjar Pranowo memberi warna dalam Film ini dengan pesan pesan Kebajikan.
Bertugaslah dengan Hati Paripurna untuk Negeri pesan Luhut Binsar Panjaitan.
Kata singkat yang penuh sarat mendalam
Sungguh Film sarat hiburan, juga haru.
Film ini wajib ditonton bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat dinamika dan sisi kehidupan Polisi dalam menjalani tugas yang tidak mudah.
Bumi Sumatera Utara nan Indah dan kebudayaannya membuat penonton kagum ingin segera menjejakan kaki ke danau Toba , Pulau Nias maupun Tapanuli Tengah.
Bravo Polri untuk Film Sang Prawira.
Sungguh menguras rasa kami sebagai penonton. (Dedi)