Medan (pewarta.co) – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Kadisporasu), H Baharuddin Siagian SH MSi telah menegaskan cita-cita masyarakat Sumut untuk memiliki stadion utama sepakbola bertaraf nasional.
Namun hal itu tidak akan terwujud bila alokasi anggarannya tidak masuk dalam rencana strategis (renstra) Pemprovsu.
Stadion yang diproyeksi berkapasitas 50.000 penonton itu diperkirakan memakan biaya 1,3 triliun. Arena tersebut merupakan bagian dari persiapan tuan rumah PON 2024 dan terkait dengan perwujudan Sumut yang bermartabat di bawah kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi.
“Saya ingin pembangunan stadion ini masuk dalam renstra lima tahun ke depan (2018-2023). Kalaupun nantinya tidak semua mampu ditampung APBD, yang penting sudah masuk dalam rencana sehingga menjadi dasar untuk pembiayaannya baik dari pihak sponsor, pihak ketiga maupun dalam bentuk pinjaman,” kata Kadispora di hadapan ratusan peserta Forum OPD Kepemudaan dan Keolahragaan Disporasu di Garuda Plaza Hotel Senin (11/3/2019) sore kemarin.
Bahar juga mengungkapkan bahwa keterbatasan dana pemerintah dalam upaya pembangunan sarana maupun untuk kegiatan olahraga, masih jadi kendala utama daerah ini.
Untuk itulah, Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2007 akan membuka peluang sumber pendanaan dari berbagai pihak lain di antaranya, sponsor ship, hibah, penggalangan dana, kerjasama yang saling menguntungkan dan sumbangan yang tidak mengikat.
Setelah Sumut dan Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah bersama PON 2024, pihaknya bersama KONI telah menyusun road map yang di dalamnya termasuk rencana anggaran pembangunan dan renovasi sarana olahraga. Tentu saja, jelas Bahar, anggarannya cukup besar.
Namun ia optimis cita-cita tersebut akan bisa terwujud dengan adanya sinergi dari berbagai pihak terkait, termasuk dorongan dari kalangan organisasi pemuda dan mahasiswa serta dari pengurus maupun penggiat olahraga.
“Saya mengajak semua pihak termasuk pimpinan organisasi kepemudaan harus menyuarakan dan mendorong pembangunan sarana olahraga yang biayanya cukup besar. Kalau Riau dan Palembang bisa, kita juga pasti bisa,” tegasnya.
Olahraga, sebut Bahar, terkait dengan aspek pembangunan karakter (character building) suatu bangsa. Sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa dan kebanggaan nasional.
Melalui acara yang juga dihadiri perwakilan Bappeda Tapi Sari Siregar dan Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Disporasu berharap mendapatkan masukan dan rumusan program dari organisasi kepemudaan dan keolahragaan.
“Tujuannya tentu saja untuk mewujudkan visi Sumatera Utara yang maju, aman dan bermartabat,” tambah ketua Panpel Syahruddin SE MM.
Forum OPD berlangsung selama sehari diikuti 120 peserta dari instansi terkait, organisasi pemuda, induk organisasi olahraga dan perwakilan BUMN/BUMD. Bappeda Provsu dan Disporasu menjadi narasumber. (Dimitri/red)