Medan (Pewarta.co)-Permintaan perpanjangan jabatan Ketua KONI Medan, Eddy H Sibarani sampai usainya pelaksanaan PON XZI Aceh-Sumut 2024 mendatang, telah mengundang polemik dari internal organisasi olahraga tersebut.
Seperti beberapa ketua cabang olahraga yang bernaung di bawah bendera KONI Medan, telah menyayangkan munculnya wacana tersebut mengingat tak ada sesuatu yang begitu penting (urgen).
Seperti yang diuraikan mantan atlet taekwondi Kota Medan dan Sumatera Utara, Dedi Harvisyahari di Medan, Rabu (1/11/2023) mengatakan, wacana yang berhembus itu adalah, tidak benar.
“Saya mendengar ada rapat di kantor KONI Medan hari, Selasa (31/10/2023) kemarin, yang mana dalam undangan tersebut membicarakan soal program KONI Kota Medan Tahun 2023, dengan tema kordinasi dan konsultasi. Namun anehnya, kok ada permintaan perpanjangan jabatan?,” kata Dedi Harvisyahari heran.
“Ini sudah tak benar. Masak kegiatan rapat dibuat acara konsolidasi dukungan untuk memperpanjang jabatan Ketua KONI Medan. Kemana semangat untuk perubahan bagi atlet dan cabor yang ada di Kota Medan?,” sambungnya penuh kesal.
Menurut Dedi, sejak ditinggalkan almarhum Dzulhifzi Lubis SE, atau yang akrab disapa Opung Ladon, kondisi pembinaan atlet di seluruh cabor yang ada semakin menurun dan tidak lagi dapat mengharumkan Kota Medan. Sebelumnya, Kota Medan dikenal sebagai kota atlet.
“Saya meminta agar KONI Medan itu diauditlah, karena diduga banyak penyelewengan dana pembinaan bagi cabor-cabor yang ada. Ini sesuai dengan semangat dari semua cabor yang tergabung dalam KONI Medan untuk sebuah perubahan,” ucap Dedi sekaligus menyarankan.
Lanjutnya, kegagalan Ketua KONI Medan dalam membina cabor ataupun atlet atlet yang ada, seharusnya menjadi acuan bagi para ketua cabor yang tergabung dalam KONI Medan untuk tidak lagi mendaulat atau mendukung perpanjangan jabatan ketua KONI Medan yang ada sekarang ini.
“Selaku mantan atlet, saya meminta kepada ketua umum cabor-cabor yang tergabung dalam KONI Medan untuk tidak lagi mendukung wacana perpanjangan jabatan Ketua KONI Medan. Kita harus melihat realita yang ada, bahwa pembinaan yang ada saat ini berjalan di tempat,” tambahnya.
Selain itu, Dedi Harvisyahari juga meminta agar Wali Kota Medan, Bapak Muhammad Bobby Afif Nasution agar tak memberikan restu untuk perpanjangan jabatan Ketua KONI Medan tersebut.
“Sebab dinilai sudah menghilangkan semangat dalam membangun prestasi para atlet-atlet yang ada di Kota Medan,” pungkas Dedi Harvisyahari, mengakhiri. (yuke)