Padangsidimpuan (Pewarta.co)-Adanya pengaduan masyarakat khusunya ibu-ibu warga Desa Simirik tentang keresahan tentang adanya warung-warung di Bambu Kuning Dusun III Simirik, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan yang diduga tempat mabuk dan prostitusi sudah dibongkar hari ini Selasa (10/1/2023)
Hal itu dikatakan Kepala Desa Simirik Yunus Tampubolon kepada media di sela sela pembongkaran warung tersebut,Selasaq (10/1/2023) sekitar pukul 09.00 Wib sampai selesai.
Yunus mengatakan seminggu sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan masyarakat akan membongkar warung warung yang berlokasi di pinggir jalan tepatnya di Dusun III Simirik Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua yang dikenal dengan lokasi Bambu Kuning.
Di saat rombongan menuju lokasi Senin, (9/1/2023) dengan instansi terkait dari Pemko Padangsidimpuan ingin melakukan peninjauan kelokasi tak disangka masyarakat yang didominasi kaum ibu mengikuti dari belakang dan tiba di lokasi masyarakat melakukan pembongkaran namun saat itu tim yang terdiri dari Kades, Kapolsek Batu Nadua dan personel dari Polres Padangsidimpuan yang dipimpin Kabag Ops Kompol S Silitonga Satpol PP yang dipimpin Kasat Pol PP Zulkifli Lubis bisa meredakan situasi di lapangan agar tidak anarkis..
Namun pada hari Selasa (10/1/2023), puluhan ibu ibu datang ke lokasi sekitar pukul 09.00 Wib dan tanpa dikomandoi langsung melakukan pembongkaran warung yang berjumlah 12 Warung.
Kasatpol PP beserta Personil Polri dan Babinsa dari Koramil meminta agar ibu ibu jangan melakukan pembongkaran dan Kasat Pol PP mengatakan biarlah pihaknya yang membongkar namun ibu ibu tersebut terus melakukan pembongkaran.
Setelah mengadakan pendekatan ibu ibu berhenti dan pembongkaran dilakukan Satpol PP.
Salah seorang ibu yang mengaku Boru Ritonga kepada media mengatakan mereka sudah lama mencurigai lokasi tersebut dijadikan tempat Mabuk mabukan dan tempat prostitusi.
“Tiap malam tempat itu terdengar alunan musik,mereka joget joget,minum ,mabuk mabukan dengan wanita wanita yang disinyalir penjajah sex,” ujarnya dengan suara nada tinggi.
“Keluhan masyarakat selalu kita tanggapi.Namun dia berharap kedepan agar permasalahan dapat dibicarakan dengan baik tidak bertindak semena mena seperti kejadian tadi siang.”ujar Kepala Desa Simirik Yunus Tampubolon. (Rts)