Deliserdang (Pewarta.co) – Otoritas Jasa keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumatera Utara menginiasi berbagai program dalam mendukung keuangan berkelanjutan, terutama bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Salah satunya adalah program Kredit Usaha Rakyat atau KUR Klaster dalam mengekspansi dan memperkuat daya tahan permodalan UMKM,” sebut Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (KR 5 Sumbagut) Wan Nuzul Fachri, Jumat (16/12/2022) di Sibolangit.
Wan Nuzul menjelaskan, terdapat 8 ekosistem KUR Klaster di Sumut yang terdiri dari komoditas Kopi, Jagung, Ubi Jepang, dan Padi di Dairi, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Langkat dan Tapanuli Tengah.
“Total penyaluran kredit per September 2022 mencapai Rp148 miliar kepada 6.893 petani,” ujarnya.
Menurut Wan Nuzul, KUR merupakan salah satu program dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM.
Berdasarkan pemantauan per triwulan III di 2022, penyaluran KUR di Sumut tercatat Rp13,38 triliun dengan total 249.728 debitur. Penyaluran terbesar ditujukan ke sektor perdagangan mencapai Rp5,61 triliun diikuti sektor pertanian Rp5,33 triliun.
Ia memaparkan kredit kepada sektor UMKM, yang merupakan salah satu dari 12 kategori usaha berkelanjutan, menunjukkan pertumbuhan relatif baik.
Per Oktober 2022, jumlah total kredit UMKM oleh bank umum di Sumut mencapai Rp71,47 triliun dengan pertumbuhan 16,26% yoy. Sementara khusus untuk bank umum berkantor pusat di Sumut mencatatkan penyaluran Rp10,82 triliun dengan pertumbuhan 11,42% yoy.
Selain itu, terdapat juga program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR) yang dibentuk untuk mengurangi ketergantungan masyarakat meminjam dana kepada rentenir.
Di Sumut program tersebut direalisasikan oleh PT Bank Sumut melalui program Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (SIPP) yang sekarang menjadi Kredit Mikro Sumut Bermartabat (KMSB) yang tersalurkan sebesar Rp44,09 miliar kepada 3.350 debitur sejak awal dibentuknya hingga September 2022.
Dalam program KPMR juga, PT Pegadaian melalui kredit Ultra Mikro Umi Kreasi menyalurkan pembiayaan sebesar Rp35,44 miliar kepada 4.248 debitur.
Demikian juga pada program pemberdayaan UMKM Wanita oleh PT PNM dengan nama Umi-Mekaar yang tersalurkan sebesar Rp1,29 triliun kepada 289.620 debitur. Sementara program KPM.
Sedangkan pada program dari PT Jasindo berupa Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP) merupakan produk dalam memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin keberlangsungan usaha petani ataupun peternak melalui klaim asuransi. Hingga September 2022, terdapat 213 peternak dan 1.625 petani yang sudah memiliki polis asuransi.
Sementara itu penyaluran kredit di Sumut terhadap sektor Pasti Hijau, yaitu 15 subsektor yang dinilai dapat langsung masuk dalam kategori hijau (berdampak positif bagi lingkungan), tercapai sebesar Rp 2,35 triliun.
Adapun subsektor yang memiliki porsi terbesar adalah perkebunan karet dan tanaman penghasil getah lainnya yaitu sebesar Rp779 miliar. (gusti)