Medan (Pewarta.co)-Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada Marliana Sihotang alias Butet, para Wartawan di DPRD Kota Medan menggelar aksi Galang Dana untuk wanita berusia 58 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai Juru Parkir (Jukir) di Jalan Raden Saleh, Kota Medan itu.
Para jurnalis di Kota Medan mengaku prihatin atas nasib yang dialami wanita tua yang telah 10 tahun menjadi jukir di lokasi sekitar kantor Dinas Kebudayaan Kota Medan tersebut.
Penasihat Koordinator Wartawan DPRD Kota Medan, Drs. Rifki Warisan, mengatakan apa yang dialami Marliana tidak seharusnya terjadi. Sebab meskipun ada Perwal yang menyatakan tarif parkir kendaraan roda 4 sebesar Rp 3 ribu sekali parkir, namun ada azas kewajaran yang harus dapat dipahami oleh masyarakat, terkhusus pengendara mobil yang menggunakan jasa parkir.
“Benar bahwa di dalam Perda ada penetapan tarif Rp 3 ribu itu. Tapi kalau parkirnya benar dari pagi sampai sore, saya fikir sangat wajar rasanya kalau pemilik mobil membayar lebih, katakanlah menjadi Rp5 ribu seperti yang diharapkan Marliana. Memang bukan aturan tertulis, tapi itulah azas kewajaran,” ucap Rifki kepada awak media, Kamis (13/10/22).
Dikatakan Rifki, parkirnya mobil tersebut dari pagi hingga sore hari membuat potensi Marliana untuk mendapatkan kendaraan parkir lebih banyak menjadi sirna. Alhasil, pendapatan Marliana pada hari itu akan berkurang.
“Sementara parkir itu adalah mata pencahariannya untuk menafkahi keluarga. Sangat kita sayangkan kalau hal seperti ini pun harus diviralkan di media sosial,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rifki Warisan menjelaskan, para jurnalis berinisiatif untuk menggalang dana bagi Marliana. Penggalangan dana ini murni sebagai rasa empati bagi pahlawan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Medan itu.
“Teman-teman jurnalis di DPRD Medan sepakat menggalang dana untuk Ibu Marliana. Semoga beliau tetap semangat dalam bekerja di usianya yang tidak lagi muda. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak Pahlawan PAD di Kota Medan,” katanya.
Senada dengan Rifki Warisan, wartawan DPRD Medan, Sumuang Nababan juga mengaku sangat menyayangkan peristiwa viralnya Marliana di media sosial.
“Bijaklah bermedia sosial. Tidak semua harus diviralkan, apalagi masyarakat kecil yang hanya mencari sesuap nasi,” tegas Sumuang.
Sumuang menuturkan, dirinya tidak ingin membahas siapa yang salah dan yang benar dalam masalah ini. Akan tetapi, setiap orang harus memiliki rasa empati kepada orang lain.
“Masih banyak yang bisa dilakukan selain memviralkan orang kecil seperti itu. Isilah konten-konten media sosial kita dengan konten-konten yang lebih bermanfaat dan mendidik,” tuturnya.
Sumuang juga memuji sikap Marliana yang mau meminta maaf di media sosial. Padahal menurutnya, apa yang dilakukan Marliana masih dalam batas wajar.
“Sikap Marliana yang berbesar hati untuk meminta maaf ini membuat rekan-rekan jurnalis benar-benar berempati. Mulai hari ini kami wartawan DPRD Medan menggalang dana untuk Marliana, kami juga mengajak wartawan lainnya di Kota Medan untuk melakukan langkah yang sama,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Marliana Sihotang alias Butet (58), menangis tersedu-sedu menceritakan nasibnya yang direkam video oleh perangkat handphone milik pengendara mobil yang parkir di sekitar kantor Dinas Kebudayaan Kota Medan.
Usai direkam video, dirinya diviralkan di media sosial dengan menyebutkan dirinya sebagai petugas parkir yang kasar saat menagih yang parkir.
“Aku diviralkan orang di internet tanpa aku bisa membela diri, padahal aku tidak kasar meminta uang parkir sama dia (pengendara mobil yang parkir),” ucap Marliana kepada wartawan, Kamis (13/10/22).
Marliana mengaku, dirinya diviralkan melalui akun instagram, Alfin_Mtd (Mama Gardam) yang memposting video Butet saat menagih parkir kepada pemilik instagram. Video tersebut pun langsung viral dan diserbu warganet.
Dari komentar warganet, ada yang menghujat Marliana, namun tidak sedikit pula warganet lainnya yang justru mengeluarkan komentar keprihatinannya terhadap nasib yang dialami Marliana.
Diceritakan Marliana, sore itu dirinya menagih uang parkir kepada pemilik mobil yang merupakan tamu Dinas Kebudayaan Pemko Medan yang berkantor di lokasi itu. Si pengendara mobil diduga merupakan pemilik akun Alfin_Mtd. Sebab menurut Marliana, si pengendara mobil sempat mengancamnya untuk diviralkan.
“Tadi dia memaksaku untuk minta maaf dan divideokan. Kalau nggak kuviralkan kau, gitu katanya,” ujar warga Perumnas Simalingkar itu.
Dijelaskan Butet, mobil tersebut telah parkir di lokasi itu sejak pukul 09.00 WIB pagi hingga sore hari.
“Jadi aku mohon ke dia, tambahlah jadi Rp5000 (jangan Rp3000), biar aku nggak rugi. Karena seharusnya kan udah berapa mobil yang bisa parkir di situ kalau dia parkir nggak selama itu,” pungkasnya.
(Dik)