Deliserdang (Pewarta.co)-Transportasi yang maju dan handal menjadi keniscayaan di tengah pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi dan kolaborasi seluruh instansi yang terkait.
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi usai menjadi inspektur upacara Hari Perhubungan Nasional 2022 di Lapangan Astaka, Jalan Pancing, Deliserdang, Senin (26/9/2022).
“Sinergi dan kolaborasi harus kita lakukan, wajib, tidak bisa tidak, demi memajukan transportasi. Transportasi ini tujuannya untuk memajukan kesejahteraan rakyat juga,” katanya.
Sinergi juga harus dilakukan dalam menghadapi segala macam tantangan yang ada. Salah satunya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memengaruhi dunia transportasi, yang nantinya akan bermuara pada persoalan perekonomian masyarakat. Untuk itu harus segera ditangani bersama dan dibutuhkan sinergi yang baik.
“Inilah kita harus bersama-sama, semua kolaborasi, jalankan perannya masing-masing, agar rakyat kita tidak sulit,” kata Edy.
Selain itu, Edy juga menekankan kedisiplinan insan transportasi harus terus dikedepankan. Karena, tanpa kedisiplinan cita-cita yang diinginkan, yatu transportasi yang maju dan handal, tidak akan tercapai.
“Tanpa itu (kedisiplinan) tidak mungkin akan tercapai, maka inilah disiplin harus dikedepankan,” ujar Edy.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Supriyanto mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan terus bersinergi dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam bidang transportasi, untuk menghadapi segala tantangan yang ada. “Apalagi tantangan itu selalu berubah di setiap zaman, dan kami harus terus siap dengan perubahan tantangan itu,” katanya.
Sebelumnya, dalam upacara memperingati Hari Perhubungan Nasional 2022, Menteri Perhubungan Budi Karya dalam sambutannya yang dibacakan Edy Rahmayadi menyebutkan, capaian sektor transportasi sangat positif pada tahun 2022.
Berdasarkan data BPS, sektor transportasi telah berhasil tumbuh 21,27% di kuartal kedua 2022. Serta memberi sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,44%.
“Pencapaian ini harus kita syukuri. di tengah tantangan, sektor transportasi masih memberi kontribusi yang berarti bagi Indonesia,” katanya.
Meski begitu, mengingatkan masih banyak yang harus dibenahi. Seperti pembangunan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan konektivitas di seluruh nusantara.
“Masih banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan keselamatan transportasi, perlu lebih agresif lagi untuk menciptakan integrasi antarmoda di seluruh Indonesia. Dan juga tantangan-tantangan lainnya,” ujarnya. **