Simalungun (Pewarta.co)-Federation Internationale de I’Automobile (FIA) Steward, Minggu (25/9/2022), mengumumkan Rifat Sungkar menjadi juara Asia Pasific Rally Championship (APRC) Danau Toba tahun 2022 dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah sebagai peringkat kedua.
Rifat Sungkar bersama co-drivernya Benjamin Searcy dari Mitsubishi Xpander Rally Team merajai APRC Danau Toba dengan total waktu dari SS1 hingga SS12 02:02:24.1, sementara itu Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah dengan co-drivernya Hervian Soejono dari Bla Bla Bla Motorsport tercepat kedua dengan waktu 02:04:13.0.
Keduanya disusul Ricardo Galael dengan co-driver Rony Maroun dengan total waktu 02:12:33.0 dan Atuy Faturahman bersama co-drivernya Achmad Faisal dengan total waktu 02:13:19.1.
Sementara itu empat peserta lainnya tidak menyelesaikan pertandingan hingga SS 12 yang digelar di lintasan Hutan Tanaman Industri Sektor Nauli, Parapat termasuk Sean Galael yang sebelumnya menjadi juara di Danau Toba Kejurnas 2021 dan Ryan Norwan yang juarai Kejurnas Danau Toba bulan lalu.
Ijeck mengungkapkan rasa syukur atas perolehan waktu tercepat di APRC kali ini. Dengan menunggangi mobil barunya, Skoda Fabia. Sehingga dapat mendominasi catatan waktu di setiap SS dan keluar sebagai runner-up tercepat.
“Alhamdulillah, senang, selama ini, mobil aman dan tidak ada masalah. Alhamdulillah, tidak ada masalah (dengan) mobil,” sebut Ijeck.
Sementara itu, Rifat Sungkar menyampaikan strategi yang dipakainya dalam bertanding. “Straregi yang kita pakai adalah kita mapping dulu di atas seperti apa, pesaing di bawah kita bagaimana dan di situ kita bisa tahu kapan harus kencang dan kapan harus lepas,” ujar Rifat.
Sebagai pemenang, Rifat memberi tips kepada para pereli muda untuk terus memperbanyak pengalaman, atau jam terbang. “Karena dengan jam terbang mereka juga akan bisa menentukan strategi apa yang akan mereka pakai, karena terkadang pola pikirnya bagaimana cara nyetir kenceng sampai menang saja, tapi tak tahu strateginya,” katanya.
Rifat mengaku menikmati semua lintasannya, meskipun lintasan di Aek Nauli cukup kasar. Begitupun, menurutnya, trek ini layak untuk perhelatan WRC mendatang.
“Kalau saya bilang kasar sekali tapi gimana juga namanya rally harus kita hadapi, karena semua orang punya masalah yang sama. Tapi saran saya ke panitia bagaimana ke depan buat rally lebih komplek, kalau bisa jangan hanya Jumat sampai Sabtu, tapi Rabu sampai Minggu, jadi peserta bisa memanfaatkan waktu lebih produktif. Lintasan ini sudah layak untuk WRC,” tutupnya. (ril)