Aceh (Pewarta.co)-Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar meninjau bakti kesehatan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-76 tahun 2022 yang berlangsung di RS Bhayangkara Polda Aceh, Jumat (17/6/22).
“Polda Aceh menggelar bakti kesehatan itu melalui Biddokkes dan RS Bhayangkara untuk memeriah Hari Bhayangkara ke-76 Tahun 2022,” ucap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy.
Kegiatan bakti kesehatan itu berlangsung secara serentak seluruh Indonesia yang tersambung secara virtual dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Jenis kegiatan bakti kesehatan di RS Bhayangkara adalah operasi celah bibir dan lelangit, sunatan massal, vaksinasi massal serta pengobatan umum,” tukas Kabid Humas.
Kegiatan iru turutdihadiri Sekda Provinsi Aceh, Kadis Kesehatan,.Kepala RS Kesdam IM, Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh, BEM USK, BEM UIN Ar-Raniry, BEM Ubudiyah Provinsi Aceh, Perwakilan Mahasiswa Papua di Aceh dan Para PJU Polda Aceh.
Sebelumnya, Kapolda Aceh menjelaskan, hasil kegiatan donor darah yang digelar pada 7 Juni 2022 dapat mengumpulkan sebanyak 2.104 kantong darah.
“Selanjutnya operasi bibir sumbing dan lelangit yang digelar selama 4 hari dari 14 hingga 17 Juni 2022, target Mabes sebanyak 30 orang, yang terdaftar 45 orang, yang memenuhi syarat 35 orang, yang sudah dioperasi sebanyak 33 orang dan yang akan di operasi hari ini sebanyak 2 orang anak, kata Kapolda.
Untuk khitanan massal yang digelar selama 2 hari dari 16 hingga 17 Juni 2022, target Mabes 100 orang anak, yang terdaftar 400 orang anak dengan rincian Polda sebanyak 120 orang anak dan di Polres jajaran sebanyak 280 orang anak (Abdya 16 orang dan Aceh Tamiang 264 orang.
“Yang sudah dikhitan oleh Polda Aceh dan Polres jajaran sebanyak 332 orang dengan rincian Polda Aceh 52 orang, Polres Abdya 16 orang dan Polres Aceh Tamiang sebanyak 264 orang dan yang akan dikhitan hari ini sebanyak 68 oranh anak,” jelas Kapolda.
Untuk pengobatan umum gratis yang digelar pada hari ini dengan target 250 orang, kata Kapolda.
Perkembangan Covid-19 di Provinsi Aceh, kata Kapolda, kasus terkonfirmasi Covid-19 selama 1 minggu terakhir hanya 1 orang dan angka kesembuhan membaik serta jumlah yang dirawat sampai saat ini sebanyak 1 orang.
“Untuk perkembangan capaian vaksinasi bahwa total vaksin yang diterima sebanyak 6.021.624 dosis dengan perincian vaksin yang terpakai sebanyak 5.693.539 dosis (94,6%), dan sisa stok vaksin sebanyak 328.085 dosis (5,4%),” ucap Kapolda.
Sedangkan jenis capaian vaksinasi di Provinsi Aceh untuk vaksin nasional capaian dosis 1 sebanyak 4.084.438 orang atau 101,38 % berada di rangking 6, dosis 2 sebanyak 3.169.359 atau 78,67 % berada dirangking 15 secara nasional dan dosis 3 atau Booster sebanyak 740.867 orang atau 18.39 % berada dirangking 17 secara nasional.
“Untuk vaksin lansia dosis 1 sebanyak 308.255 orang atau mencapai 90.90 % , dosis 236.563 orang atau mencapai 69,76 % dan dosis 3 sebanyak 52.771 orang atau mencapai 15.56 %,” katanya.
Selanjutnya, untuk vaksin merdeka anak usia 6-11 tahun dosis 1 sebanyak 493.217 orang atau 84,76 %, dosis 2 sebanyak 321.285 orang atau 55,21 % dan dosis 3 atau booster belum ada capaiannya atau 0,00 %.
“Capaian vaksinasi harian di Aceh secara umum terus mengalami peningkatan,” tutur Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Aceh juga menjelaskan sebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, yaitu tertanggal 16 Juni 2022, hewan atau ternak yang sakit sebanyak 25.503 ekor, yang mati sebanyak 208 ekor, yang dipotong paksa sebanyak 25 ekor dan hewan yang sembuh sebanyak 10.996 ekor.
“Upaya yang dilakukan Polda Aceh terkait penyakit PMK ini adalah memberdayakan bhabinkamtibmas untuk memberikan sosialisasi terkait penyakit mulut dan kuku kepada masyarakat dan para peternak hewan,” kata Kapolda.
Selanjutnya jajaran Polda Aceh juga memberikan edukasi tentang penggunaan eco enzym kepada peternak, di antaranya dengan menjaga kebersihan kandang, sering membersihkan kotoran dengan air kemudian menyemprotkan cairan eco enzym dengan perbandingan 1:1000.
Berikutnya juga melakukan penyemprotan ke udara sekitar dengan eco enzim 1 : 100.
“Selanjutnya mengobati sapi yang sudah terpapar dengan merendam kaki menggunakan cairan eco enzym dengan perbandingan 1 : 400 dan membersihkan mulutnya dengan kain yang dicelupkan eco enzym murni, bila sudah bersih bisa disemprot dengan cairan eco enzym dengan perbandingan 1 : 400,” pungkas Kapolda. (cici)