Medan (Pewarta.co) – Program SAPA SAYA (Santunan Panti Asuhan dan Anak Yatim) edisi khusus khitanan massal digelar sebagai kegiatan Bank Indonesia (BI) Religi di awal tahun 2022 ini.
Sebanyak 100 anak terdiri dari 30 anak dari Tenaga Kerja Outsourcing (TKO) Bank Indonesia dan 70 orang lagi dari Darul Tauhid (DT) Peduli menjadi peserta sunat massal tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo menyebutkan program SAPA SAYA edisi khusus khitanan massal ini diperuntukkan anak yatim dan dhuafa di lingkungan Kota Medan.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak untuk antusiasme peserta terutama kepada orang tua peserta yang langsung mendaftar program SAPA SAYA begitu program ini kami publikasikan,” ungkap Soekowardojo saat membuka kegiatan itu di Komplek Rumah Dinas BI Jalan Elang, Sei Sikambing B, Medan Selasa (25/1/2021).
Ia menjelaskan SAPA SAYA ini rutin dilaksanakan pada tahun 2021 dan berlanjut di tahun ini seiring dengan banyaknya antusiasme pegawai untuk berbagi kepada sesama.
SAPA SAYA Edisi Khusus Khitanan Massal kali ini merupakan bentuk kepedulian Bank Indonesia dan seluruh pegawai Bank Indonesia tergabung dalam Ikatan Pegawai BI (IPEBI). BI berkolaborasi dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut, BI Religi dan juga bersinergi dengan lembaga masyarakat yaitu Darul Tauhid (DT) Peduli.
“Kami berharap kolaborasi sejenis ini dapat berlanjut untuk kegiatan berikutnya di kemudian hari,” kata Soeko, sapaan akrab Soekowardojo.
Ia juga berharap program SAPA SAYA yang telah diberikan ini dapat membantu meringankan penyelenggaraan khitanan yang merupakan kewajiban bagi laki-laki muslim.
Acara dihadiri Deputi Direktur KPw Bank Indonesia Prov Sumut, Nasrullah, juga diisi dengan ceramah agama disampaikan Ustadz Abdil Muhadir Ritonga.
Dalam ceramahnya, Ustadz Abdil Muhadir Ritonga menuturkan pentingnya menyantuni sebagai salah satu perbuatan mulia di mata Allah SWT. Menurutnya, rejeki tidak akan berkurang hanya karena membantu banyak orang.
“Bank Indonesia barokah karena banyak membantu orang dan banyak didoakan orang,” ujarnya.
SAPA SAYA edisi khusus khitanan massal itu digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.(gusti/red)