Pematangsiantar (Pewarta.co)-Menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kewirausahaan Membangun Ekonomi Umat oleh Dewan Pimpinan MUI Kota Pematangsiantar, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah ingatkan seluruh peserta dan warga Pematangsiantar untuk menjelajahi berbagai peluang usaha, di tengah-tengah pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai salah satu daftar Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Hadir dalam Seminar Nasional tersebut Wakil Ketua BPH DSN-MUI Prof Jaih Mubarok dan Pimpinan Area Manager BSI Pematangsiantar Arif Budiman sebagai pembicara. Pj Sekda Kota Pematangsiantar Zubaidi, Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Teuku Munandar, Ketua MUI Pematangsiantar Ali Lubis dan para Ketua MUI sekawasan Danau Toba juga turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Siantar Hotel, Jalan WR Supratman, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Selasa (16/11/2021).
“Pematangsiantar akan terkena dampak atas proyek strategis nasional, Danau Toba yang dijadikan pemerintah sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Kunjungan wisata akan meningkat, perputaran ekonomi juga akan semakin meningkat. Akan banyak peluang-peluang usaha di sana, kita sudah harus bersiap-siap jangan nanti kita cuma jadi penonton di tanah kita sendiri,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Lanjutnya, untuk mengambil peluang ini juga dibutuhkan perencanaan agar usaha tersebut mampu bersaing khususnya dalam inovasi dan perkembangan zaman. “Selama pandemi kita tahu seperti apa teknologi ini pentingnya, banyak orang yang memilih bisnis secara online. Untuk itu, penting sekali menguasai teknologi di samping juga memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide,” ujar Ijeck.
Tambahnya, dalam berbisnis juga ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di antaranya shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh. “Nabi Muhammad itu dipercayai sebagai pebisnis yang jujur dan dipercaya. Hal ini jugalah yang selalu diajarkan orang tua saya, tak bisa kita bisnis ini bohong-bohong. Orang tua saya pesan waktu saya baru buka pabrik kelapa sawit di Langkat jangan pernah main di timbangan satu gram saja karena pertanggungjawabannya sampai akhirat,” katanya.
Ijeck juga berharap nantinya seluruh pelaku bisnis bisa sampai mengekspor produknya hingga ke luar.
“Jadi jangan hanya berpikir lokal saja, tapi juga berpikir bagaimana produk usahanya bisa sampai diekspor. Jadi perencanaan sangat penting, jangan sekadar punya modal langsung buka,” ujar Ijeck, sembari mengingatkan untuk seluruh peserta dapat mengambil pelajaran dari Seminar Nasional tersebut sehingga bermanfaat untuk orang lain.
Sementara itu Kepala BI Pematangsiantar Teuku Munandar menambahkan, kolaborasi antara MUI dan BI Pematangsiantar ini menjadi bentuk konkret, BI yang memahami bahwa perjalanan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan peran strategis para ulama yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Nusantara.
“Kami memandang peranan ulama di berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia akan semakin strategis termasuk dalam bidang perekonomian khususnya ekonomi syariah dengan demografi penduduk Indonesia yang mayoritas adalah muslim. Ulama sebagai panutan dan komunikator dakwah memiliki kekuatan besar dalam memberdayakan masyarakat untuk aktif terlibat dalam kemajuan ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya.
Ketua MUI Pematangsiantar Ali Lubis menyampaikan literasi keuangan umat Islam khususnya di Pematangsiantar masih sangat terbatas. “Untuk itu kehadiran Bapak Wakil Gubernur Sumut dan pemateri bisa memberikan pendalaman pemahaman tentang literasi keuangan syariah dan bangkit di tengah potensi daerah wisata Danau Toba yang begitu besar. Sekiranya pertemuan ini dapat memberi manfaat dan kolaborasi untuk dapat bersama-sama membangun ekonomi umat,” ujarnya.
Sementara itu Pj Sekda Zubaidi menyampaikan Pemko Pematangsiantar menyambut baik kegiatan Seminar Nasional yang diadakan MUI dan berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan semangat dan ekonomi umat di Pematangsiantar semakin maju. (ril)