Pekanbaru (Pewarta.co) – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Riau Bangkit.Com (RBC) media On line ke 6,RBC melakukan Seminar Kebebasan Pers yang dilaksanakan di Gedung Daerah Mangkudiraja Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau,(30/10/2021).
Dalam acara memperingati HUT RBC ke 6 juga dilaksanakan pemotongan Kue oleh Pemimpin Umum Apul Sihombing,SH.MH yang disaksikan para karyawan,wartawan dan para Pwaweta Seminar termaauk Nara aumber dan undangan yang hadir.
Pemimpin Umum Riau Bangkit .Com,Apul Sihombing SH MH didampingi Pimpinan Redaksi Drs,PH Sitompul membuka secara Resmi acara seminar tersebut dan menghadirkan Narasumber Drs,Yosman Matondang, Moderator Parlin Maharaja yang sudah dikenal para jurnalis di Pekanbaru
Apul SiHombing SH MH mengatakan Seminar Kebasan Pers dan Perlindungan Jurnalis akhir-akhir ini terdapat adanya tanda -tanda yang mengarah kepada kehancuran kebebasan pers dengan adanya regulasi yg berlapis lapis yang membatasi kebebasan pers tersebut antara lain. Pertama: Peraturan Gubenur Riau yg merusak sendi-sendi kebesan Pers, kedua: Peraturan Dewan Pers yg mensyaratkan sertifikasi Media dan Wartawan, ketiga Pejabat Publik alergi terhadap wartawan contoh kasus di BPN Provinsi Riau yang melarang wartawan membawa alat perekan ketika kompirmasi;
Apul Sihombing yang dikenal sebagai advocat di Riau mengatakan untuk mensiasati adanya upaya mencekal kebebasan Pers tersebut wartawan di Riau khususnya wartawan RBC harus membekali kemampuan melalui pendidikan para legal dan seminar seperti yang diadakan hari ini dan wartawan harus memamahami Kode Etik Jurnalis ( KEJ) dan Undang – undang Pers No.40 tahun 1999
“Apa itu kita lihat rekan rekan media kita di daerah daerah sering mengalami intimidasi dan teror, baru baru kita masih belum hilang dari ingatan kita kejadian di pematang siantar, hanya karna memberitakan sesuatu katakanlah peristiwa adanya dugaan penyalahan hukum disana dan yang bersangkutan mendapat teror sampai beliaupun meninggal dunia,” Ujar Apul.
Apul mengatakan baru-baru ini dia juga membuat gerakan siap membela yang di Rohil dimana karena memberitakan dugaan tindakan korupsi disalah satu instansi namun bukan kasus korupsi nya yang di ungkap secara tuntas malah yang membongkar dugaan korupsi ini yang di penjarakan.
“Para Nara sumber nantinya mungkin bisa menjelaskan kepada para peserta Seminar tentang Undang-undang IT sehingga para wartawan mengetahuinya agar wartawan tidak terjerat dalam kasus IT dam menghindarkan teror dan intimidasi akibat pemberitaan kita.
“Saya juga menulis di media, Walaupun langit akan runtuh hukum harus tetap tetap di tegakan,, saya coba tulis di Riau Bangkit lalu berita diambil(dikutip) oleh Babe untuk disebar luaskam.Berarti tulisan yang saya buat diminati.” Ujar Apul.
“Saya lihat hukum di indonesia masih jauh dari kata keadilan, makanya saya sampai kan melalui media riaubangkit,. Saya melihat jurnalis kita ini masih jauh kata profesional, jadi jangan kita meminta di perlakukan adil tapi kita harus juga profesional dalam profesi kita, artinya keseimbangannya harus sejalan, jangan kita mengejar berita kasus saja tapi ketika berita bagus kita diam ini yang selama ini terjadi direpublik ini.” Ujar Apul.
“Apul juga menghimbau para wartawan yang baru menjalankan profesi jurnalistik perlu belajar lebih banyak,rajin membaca dan pahami KEJ aebagai landasan dalam menjalankan tugas tugas jurnalistik supaya kedepan menjadi wartawan yang profesional .” Pinta Apul.
Nara sumber dalan seminar tersebut menjelaskan panjang lebar tentang kewartawanan swpwrri tugas dan fungsi serta tanggung jawab wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistik dan apa apa yang harus diperhatikan dalam membuat berita termasuk pemahaman Kodw Etik.Jurnalisrik.dan Undang-undang pers.
Drs PH.Sitompul sebagai Pimipinan Redaksi RBC juga mengimbau agar para wartawan benar benar memahami UU Pers dan KEJ dan menjalankan tugasnya secara profesional dan juga diminta agar dalam pembuatan berita memperhatikan balance serta penting check dan rechek dan berupaya mencari informasi dari nara sumber yang benar benar mengetahui permasalahan.
“Tolong dalam membuat berita benar benar diperhatikan kata demi kata.Jangan jadikan ucapan si Nara sumber jadi opini.Sebagai Pimred tidak mungkin semua tulisan wartawan harus saya edit lagi.Unruk itu diminta agar.kita teeus belajar menambah ilmu dan jangan malas membaca.” Humbau Pantas. Usai pelaksanaan Seminar,Panitia memberikan Serifikat kepada para peserta (Rts/red)