Medan (Pewarta.co)-Kalangan tokoh dan insan pers di Sumatera Utara (Sumut) meminta ratusan paket bantuan sembako dari Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto untuk wartawan jangan disalahgunakan.
Penegasan itu disampaikan insan pers Sumut terkait kabar yang beredar tentang bantuan itu diduga disalahgunakan dan disalurkan oleh salah seorang kandidat calon ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut untuk kepentingan suksesinya.
Sebab bantuan paket sembako dari mantan Kapoldasu itu ternyata hanya disalurkan untuk sejumlah wartawan yang disebut-sebut hanya dari para pendukungnya saja. Sehingga hal itu telah membuat keresahan dan perpecahan di tubuh wartawan di Provinsi Sumut.
Hal itu dikatakan sejumla tokoh dan insan pers di Sumut, dial antaranya Syawal Rifai Malau, Ahmad Rizal, Jamal, Dedi Irwandi Lubis, Khairunnas, Jack Ahmad, dan Ketua IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), Budiman Amin Tanjung dalam keterangannya disampaikan di Medan, Minggu (3/10/2021).
Kalangan tokoh dan insan pers menegaskan, sangat mengapresiasi niat baik Kabareskrim yang berkenan peduli kepada wartawan.
“Namun kita prihatin niat baik Kabareskrim tersebut, sepertinya telah dipolitisasi oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan perwakilan wartawan di Sumut,” katanya.
Sebab menurut mereka, Kabareskrim seharusnya mengetahui wadah organisasi wartawan yang ada di Sumut bahkan sudah diakui oleh lembaga pemerintahan. Misalnya, wadah PWI, AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia), SMSI (Serikat Media Cyber Indonesia), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), hingga Ikatan Wartawan Online (IWO).
Selain itu, lanjut mereka, jika bantuan tersebut disalurkan untuk wartawan Kepolisian di Kota Medan dan Sumatera Utara, bantuan tersebut juga tidak sepenuhnya disampaikan ke mereka.
Untuk itu, mereka kembali mengapresiasi sebenarnya niat Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto untuk membantu wartawan sangat baik, karena dapat membantu meringankan para wartawan ditengah pandemi Covid-19.
“Namun jangan bantuan yang tulus dari Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto SH, untuk para wartawan diduga dipolitisir oleh salah seorang calon kandidat Ketua PWI, apalagi ditengah kancah untuk pemilihan Ketua PWI tanggal 21 s/d 23 Oktober 2021 mendatang,” sebutnya. (red)