Batubara (Pewarta.co)-Ngatini, seorang janda berusia 57 tahun warga Desa Nangka, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara, harus pasrah dengan kehidupannya.
Sebab, selain seorang janda, Nek Ngatini juga mempunyai seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental atau disabilitas.
Melihat itu, pejabat utama dari Polres Batubara dan wartawan ditugaskan oleh Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis untuk mencari warga kurang mampu di Desa Nangka tersebut.
Kabag Sumda Polres Batubara, Kompol Efrida Lumban Raja yang didampingi AKP Julham menemukan satu keluarga dengan keadaan memprihatinkan. Ya, dia adalah keluarga Nek Ngatini.
“Menurut kami, Nek Ngatini layak untuk mendapat perhatian. Sebab, Nek Ngatini adalah sosok seorang ibu yang luar biasa. Sejak ditinggal wafat suaminya 10 tahun lalu, ia harus menghidupi tiga anaknya yang mengalami keterbelakangan mental (Distabilitas),” kata Kabag Sumda.
Sekarang ini mereka hanya mengandalkan hidup dari hasil berkebun dengan makan seadanya. Namun mereka tidak langsung patah semangat karena sampai saat ini anak-anak mereka masih tetap bersemangat menjalani kehidupan ini.
Hal ini dikatakan Kabag Sumda Kompol Efrida Lumban Raja saat mengunjungi kediaman Nek Ngatini, Selasa (24/8/2021).
Sementara itu, Nek Ngatini yang ditanya kru media di rumah mengatakan, hanya hidup berempat, yaitu dia dan ketiga anaknya.
“Saya semangat menjalankan hidup ini karena saya melihat anak-anak saya walau dengan keterbelakangan mental sangat semangat untuk menjalani hidup ini. Ini suatu tanggung jawab orang tua yang harus siap menjalani kehidupan walau harus pasrah dengan keadaan yang kami jalani,” kata Nek Ngatini.
“Kami sangat berterimakasih atas kedatangan utusan dari Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis. Namun harapan kami dan untuk menyemangatkan hidup kami, atas nama keluarga ini kami berharap bapak pejuang kaum miskin seperti kami dapat melihat keadaan kami disini. Kami akan lebih bersemangat lagi jika bapak pejuang duafa, AKBP Ikhwan Lubis bisa mampir ke desa kami,” harap Nek Ngatini dengan meneteskan air matanya. (Dedi)