Medan (Pewarta.co)-PLN berhasil menghadirkan listrik bagi masyarakat di dua dusun yang berada di kaki Bukit Barisan.
Kedua dusun tersebut adalah Negeri Gugung dan Negeri Suah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Supaya bisa melistriki 80 pelanggan di kedua dusun tersebut, PLN menginvestasikan Rp1,6 Miliar. Dengan kata lain, PLN menginvestasikan Rp20 juta per pelanggan yang dilistrikinya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara (UIW Sumut) Pandapotan Manurung menjelaskan, penyalaan listrik tersebut merupakan bagian dari langkah PLN dalam mewujudkan keadilan energi di Indonesia, khususnya di Sumut.
“Sebagai badan usaha pengelola kelistrikan nasional, PLN terus menjalankan anamah negara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh penjuru Indonesia. Salah satunya penyambungan listrik di daerah yang sulit terakses melalui program Listrik Pedesaan,” kata Pandapotan Manurung dalam keterangan tertulis diterima pewarta.co, Kamis (3/6/2021).
Pada periode Januari hingga Mei 2021, PLN telah berhasil melistriki 13 Desa di Sumatera Utara. Sejak awal tahun hingga Mei 2021 PLN UIW Sumut telah berhasil melistriki 13 desa, dan secara total hingga Mei 2021, sebanyak 6029 di Sumatera Utara telah menikmati listrik PLN.0
Ia mengimbau masyarakat untuk dapat turut menjaga keandalan pasokan listrik yang tersedia dengan cara menjaga aset atau jaringan listrik PLN dari gangguan berupa tanaman atau pepohonan.
Dusun Negeri Gugung dan Negeri Suah terletak 56KM di selatan Kota Medan dengan kondisi geografis perbukitan melewati jalan tanah perkebunan sejauh 8KM.
Untuk melistriki 80 pelanggan di kedua dusun tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2,66 kilometer sirkuit (kms), 2,62 kms jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta dua buah gardu distribusi dengan daya total 150 kilo volt ampere (KVA).
Kepala Desa Negeri Gugung, Enda Temanta Sembiring menuturkan, sebelum mendapatkan layanan listrik PLN, masyarakat Dusun Negeri Gugung dan Negeri Suah menggunakan listrik dari kincir air konvensional dengan daya yang terbatas.
“Sebelum ini kami memakai listrik dari kincir air sederhana sehingga pemakaiannya terbatas. Tidak bisa menggunakan alat-alat listrik berdaya besar. Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah dan PLN atas masuknya listrik ke Dusun kami ini,” kata Enda. (gusti)