Medan (pewarta.co) – Dalam menjalankan seluruh bisnis pemanfaatan dan utilsiasi gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Sub Holding Gas dari PT Pertamina (Persero) senantiasa memperhatikan seluruh aspek 3P yaitu Profit (aspek ekonomi), People (aspek sosial), dan Planet (aspek lingkungan).
Hal ini sesuai dengan semangat PGN agar energi baik gas bumi dapat disebarluaskan ke seluruh bidang, termasuk pengelolaan sosial dan environment.
Selanjutnya, atas keterbukaan perusahaan dalam pengungkapan environmental, social, dan governance (lingkungan, sosial, dan tata kelola), PGN mendapatkan apresiasi Environmental, Social, Governance (ESG) Awards 2020. Acara ini digelar atas kerjasama Bumi Global Karbon dan Majalah Investor – Berita Satu Media Holding, Selasa (17/11/2020).
PGN berhasil meraih 16 Penghargaan ESG Terbaik 2020 pada kategori berikut.
1. Keterbukaan ESG BUMN Terbaik
2. Keterbukaan ESG BUMN Non Bank Terbaik
3. Keterbukaan ESG Emiten Terbaik
4. Keterbukaan ESG Emiten Sektor Infrastruktur Terbaik
5. Keterbukaan Environmental (E) Emiten Sektor Infrastruktur Terbaik
6. Keterbukaan Social (S) Emiten Sektor Infrastruktur Terbaik
7. Keterbukaan Governance (G) Emiten Sektor Infrastruktur Terbaik
8. Keterbukaan Environmental (E) Emiten Terbaik
9. Keterbukaan Social (S) Emiten Terbaik
10. Keterbukaan Governance (G) Emiten Terbaik
11. Keterbukaan Environmental (E) BUMN Terbaik
12. Keterbukaan Social (S) BUMN Terbaik
13. Keterbukaan Governance (G) BUMN Terbaik
14. Keterbukaan Environmental (E) BUMN Non Bank Terbaik
15. Keterbukaan Social (S) BUMN Non Bank Terbaik
16. Keterbukaan Governance (G) BUMN Non Bank Terbaik
“Puji syukur, PGN berhasil mendapatkan apresiasi pada setiap kategori yang ada, khususnya kategori BUMN sektor non perbankan. Dengan penghargaan ini, PGN termotivasi untuk terus memperhatikan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, seiring dengan tetap fokus menjalankan seluruh bisnis utama dalam penyaluran gas bumi,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama dalam siaran pers diterima pewarta.co, Rabu (18/11/2020).
Rachmat mengatakan, isu ESG sudah menjadi isu global dengan disetujuinya platform Sustainable Development Goals (SDGs) bahwa dalam setiap pemanfaatan sumber daya alam harus memberikan kebermanfaatan secara ekonomi, sosial, dan tetap memberikan kelestarian lingkungan sekitar.
Deni Daruri selaku Founder PT Bumi Global Karbon menyatakan bahwa penerima penghargaan ajang penghargaan ini dilihat dari Laporan Keberlanjutan dan Annual Report 2019, kemudian dinilai berdasarkan sejumlah faktor berdasarkan capital market di dunia yang ditemukan 33 faktor yaitu 11 faktor environment, 11 faktor governance, dan 11 faktor social. Selanjutnya, 33 faktor tersebut juga dikombinasikan dengan peraturan SDGs di Indonesia seperti Perpres, P-OJK, maupun Undang-Undang Nomor 16 tahun 2016 tentang di NDC Indonesia.
Disebutkannya, PGN sudah menerbitkan laporan keberlanjutan selama 11 tahun berturut-turut. Laporan Keberlanjutan memuat informasi non-finansial dari seluruh fungsi perusahaan seperti kinerja operasional yang telah dijalankan. Termasuk kegiatan-kegiatan PGN untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi PGN maupun di wilayah lainnya.
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan bahwa ada tiga hal utama yang disampaikan PGN dalam Laporan Keberlanjutan. Pertama, bagaimana peran dan kontribusi PGN dalam mengembangkan perekonomian pemangku kepentingan. Kedua, mengenai kinerja dan upaya yang dilakukan PGN terkait kelestarian bumi. Ketiga, bagaimana PGN melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat maupun karyawan.
Prof. Roy Sembel selaku Guru Besar IPMI Internasional Busines School, mengungkapkan bahwa ESG penting dalam dunia bisnis yang arahnya untuk pencapaian SDGs.
Menurutnya di era SDGs, kecerdasan dalam bisnis dengan ESG Mindset yang benar dan perlu disosialisasikan agar semua orang semakin sadar dan bisa meng-empower masyarakat, termasuk customer. Dengan mengedepankan ESG, maka akan mampu bisa menghasilkan produk-produk yang baik untuk semua pihak.
“Tentunya, manajemen resource juga dilakukan secara tepat dengan tetap memperhatikan ESG mindset. Di dalamnya, juga perlu ada intrapreneurship ESG dan penggunaan teknologi yang tepat agar pengembangan ESG ke depan tidak salah arah,” jelas Prof Sembel.
Maka dari itu, untuk bisa merealisasikan bisnis berkelanjutan, implementasi ESG dalam lingkup bisnis Sub Holding Gas sangatlah penting. Terlebih bisnis utama PGN yaitu mengelola gas bumi sebagai bagian dari sumber daya alam Indonesia, jangan sampai terlambat dalam memberikan manfaat secara sosial maupun lingkungan.
“Kami semakin menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian bumi dan berkewajiban untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat. Seoptimal mungkin, peran PGN sebagai Subholding Gas yang menyalurkan energi baik yang dijalankan dengan tata kelola baik dan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Rachmat. (gusti/red)