Medan (Pewarta.co) Sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang mengaku tidak mau ‘latah’ atau ikut-ikutan dengan kebijakan sejumlah pemerintah daerah yang telah menyegel atau menutup outlet-outlet tempat hiburan malam (THM) Holywings di daerahnya masing-masing, mendapatkan dukungan dari Komisi I DPRD Kota Medan.
Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus menyebutkan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan harus punya dasar yang kuat dalam melakukan penutupan tempat usaha di Kota Medan, termasuk untuk menutup dua outlet Holywings di Kota Medan yang berada di Jalan Ahmad Riva’i dan di Jalan Merak Jingga.
“Memang kita tidak boleh ‘latah’, nggak perlu ikut-ikutan dengan daerah lain. Sebab untuk menyegel atau menutup tempat usaha itu, pemerintah harus punya dasar yang kuat. Makanya kita menilai kebijakan pak wali (Bobby Nasution) ini sudah sangat tepat,” ucap Robi Barus kepada wartawan, Minggu (3/7/2022).
Dikatakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan itu, pihaknya juga mengaku sangat menyayangkan adanya promosi minuman keras dengan menyematkan nama Muhammad dan Maria yang sudah melukai hati umat Islam dan Kristen.
“Namun polisi telah menetapkan 6 tersangka atas kasus itu. Mari kita hormati proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.
Robi menilai, sebagai pemerintah, Pemko Medan memang tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan dan sikap itu telah ditunjukkan oleh Bobby Nasution yang tidak mau ‘latah’ menutup dua outlet Holywings di Kota Medan.
“Pemimpin memang tak boleh gegabah. Sikap pak wali yang tidak mau ikut-ikutan menutup dua outlet Holywings di Kota Medan kita nilai sebagai sikap yang tidak gegabah. Bahkan meskipun pak wali mendapatkan desakan dari berbagai pihak untuk segera menutup dua outlet Holywings di Medan, beliau tetap tidak mau gegabah. Ini bentuk kedewasaan seorang pemimpin,” katanya.
Saat ini, sambung Robi, Pemko Medan melalui OPD terkait tengah mempelajari dan meninjau izin yang dimiliki dua outlet Holywings di Kota Medan. Bila nantinya ada izin yang belum lengkap, Komisi I telah meminta Pemko Medan untuk segera mendesak Holywings dalam mengurus dan melengkapi perizinannya.
“Ditambah lagi, yang kita lihat saat ini Holywings di Medan juga sudah menutup outletnya dengan kesadarannya sendiri. Sembari itu, Pemko tetap kita minta untuk meninjau perizinan mereka. Bila tidak lengkap, maka kita minta untuk dilengkapi. Kalau tidak dilengkapi juga, baru diambil langkah yang lebih tegas,” tuturnya.
Robi Barus menilai, langkah tidak gegabah dan sesuai prosedur yang dilakukan Bobby Nasution, akan memberikan dampak positif bagi perkembangan investasi di Kota Medan. Sebaliknya, bila pemerintah dengan mudahnya menutup usaha tanpa dasar yang kuat, maka para investor akan takut berinvestasi di Kota Medan.
“Dan situasi itu tidak boleh terjadi, sebab minimnya investasi yang masuk akan membuat Kota Medan lambat dalam berkembang. Kota Medan butuh banyak investor, namun bukan berarti investor bisa sesuka hati melanggar aturan. Untuk itu aturannya yang kita tegakkan sesuai prosedur, bukan menegakkan aturan karena terbawa suasana,” pungkasnya. (Dik)