MEDAN (pewarta.co) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Utara berempati atas terjaringnya Bupati Kabupaten Batubara, OK Arya Zulkarnaen, dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Bupati Batubara, Rabu (13/9/2017) siang.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Irham Buana Nasution mengatakan, keluarga besar Partai Golkar merasa prihatin dan menyayangkan penangkapan itu. Apalagi OK Arya yang merupakan bagian dari Golkar dan memimpin Golkar di Kabupaten Batubara, telah dua periode menjadi Bupati di Kabupaten tersebut.
“Kita prihatin lah, kita ikut berempati dengan apa yang menimpa beliau. Beliau merupakan salah satu kader terbaik kita selama ini. Bagaimanapun beliau sudah memimpin Batubara untuk dua periode. Banyak yang beliau sudah buat di sana,”sebut Irham, Rabu (13/9/2017) malam.
DPD Golkar Sumut, lanjut Irham akan memberikan dorongan moril kepada OK Arya untuk menghadapi permasalahan yang sedang melilitnya. Namun Golkar Sumut belum berencana memberikan pendampingan hukum kepada OK Arya.
“Kalau itu (pendampingan hukum) belum kita putuskan. Nanti kita bicarakan dulu. Kita juga belum tahu duduk perkaranya. Kita lihat dulu apakah perkaranya dalam rangka beliau sebagai Bupati atau sebagai Ketua Golkar,”tukasnya.
Sebelumnya diinformasikan, Bupati Kabupaten Batubara, OK Arya ditangkap KPK bersama enam orang lainnya dalam operasi tangkap tangan yang digelar di Kantor Bupati Kabupaten Batubara. Mereka ditangkap dengan barang bukti uang, yang patut diduga merupakan suap untuk pengurusan sejumlah proyek di Kabupaten tersebut.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah menyebutkan, OK Arya dan enam orang lainnya kini tengah diboyong ke Kantor KPK Jakarta untuk keperluan penyelidikan lanjutan. Status hukum ketujuh orang itu akan diumumkan dalam konferensi pers yang digelar KPK Kamis 14 September 2017. (red)