Medan (Pewarta.co)-Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto SH MHum mengajak mahasiswa untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu hoaks.
Terlebih menjelang Pemilu Tahun 2019 yang akan datang.
Ajakan tersebut disampaiakan orang nomor dua di Mapolda Sumut ini saat menjadi pembicara dalam mata kuliah umum tentang Pemilu damai 2019 di Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (13/2/2019).
Sebab, hoaks mampu mempengaruhi kondisi kamtibmas di Sumatera Utara.
“Meghadapi Pemilu ini kita mengharapkan situasi keamanan di Sumut tetap terjaga. Tentunya mahasiswa memiliki peran yang banyak karena kita tahu bahwasannya mahasiswa dengan semangat yang membara ini apalagi mereka sebagai pemilih pemula mungkin mereka ini pemilih yang baru pertama kali memilih. Sehingga kita harapkan mereka ini memilih pasangan presiden sampai ke wakil rakyat dengan cerdas,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan mantan Kapolrestabes Medan ini, dirinya juga mengapresiasi dibentuknya Satgas anti hoaks mahasiswa USU.
“Hal tersebut menandakan kalau mahasiswa sudah mengerti bahwa saat ini banyak informasi atau berita hoaks. Salah satunya dengan mereka membentuk satgas anti hoaks, itu berarti kita menganggap bahwasanya mahasiswa sudah mengerti informasi yang bergulir itu banyak informasi-informasi yang bohong dan fitnah,” jelas Brigjen Pol Mardiaz.
Selain itu, Alumnus Akpol Tahun 1993 ini mengimbau kepada mahasiswa maupun masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi hoaks.
*Pasalnya, polisi tidak segan-segan menindak pelaku yang menyebarkan berita bohong. Saya rasa imbauan ini bukan hanya untuk mahasiswa saja. Tetapi juga kepada masyarakat. Sudah banyak kita tangkap dan proses penyidikan terhadap pelaku yang menyebarkan berita hoaks. Setelah kita lakukan penyelidikan ternyata mereka juga tidak tahu dari mana asal berita tersebut dan mereka menganggap sudah tahu kalau berita itu tidak benar,” imbaunya.
Sementara itu, Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengajak seluruh mahasiswa benar-benar memilih pemimpin yang mampu membawa Bangsa Indonesia lebih maju.
“Tahun ini adalah tahun politik, sebentar lagi kita akan menghadapi pemilihan umum, saya sebagai rektor tidak pernah untuk mengajak kalian (mahasiswa) untuk berkampanye memilih salah satu calon presiden maupun caleg. Tetapi yang saya minta adalah silahkan salurkan aspirasi dari hati nurani dan intelektual kepada calon pemimpin yang bisa membawa berbagai kemajuan di negara kita ini,” kata Runtung. (red)