Medan (pewarta.co) – Seorang pria turunan Tionghoa, bernama, Andi, warga Jalan Wahidin, Kecamatan Medan Area datang dengan membawa secarik kertas dari Leasing ke Polsek Medan Area, Selasa (24/10/2017) sekira pukul 15.00 wib.
Begitu tiba di depan pejagaan SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian), Andi mengaku ingin melaporkan peristiwa perampokan atau begal yang menimpanya di Jalan Kakap, Kecamatan Medan Area, pada Jum’at (20/10/2017) malam lalu.
“Dibegal saya bang. Malam itu saya melintasi Jalan Kakap dengan mengendarai kreta Honda Vario BK 6799 AGD. Awalnya sepi aja, saya pun gak ada takut karena memang jalan itu sering saya lalui,” kata korban.
Namun tak berapa biaya jauh dari lokasi itu, tiba-tiba datang 2 orang pria mengendarai kreta dengan berboncengan. Kedua pria yang tak dikenalnya itu langsung memepet kreta korban sehingga korban harus berhenti.
“Saya langsung disuruh turun sama pelaku bang. Mereka menggunakan senjata tajam, beruntung saya gak diapa-apain dan nyawa saya selamat,” sebut pria berkacamata ini lagi didepan petugas SPK.
Akibat kejadian itu, korban syok dan trauma melintasi Jalan Kakap di malam hari seorang diri. Sebab, belakang disadarinya bahwa lokasi itu cukup rawan dan telah banyak korban begal lainnya.
“Saya sampai trauma sejak kejadian itu. Saya bisa lapor sekarang karena harus mengurus surat dari leasing, soalnya kreta saya masih kredit,” akunya.
Sayangnya, moment laporan korban begal yang diambil wartawan sepertinya membuat petugas SPK Polsek Medan Area kepanasan. Sebab, Petugas SPK berinisial Aipda D yang melihat wartawan mewawancari korban, langsung menghardik dan seakan menutupi kejadian itu dengan menjauhkan korbannya.
“Berita apa itu bang?” tanya Aipda D dengan wajah tak senang dan langsung memanggil korban masuk.
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rusdi Silalahi, SH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya korban datang melapor. “Laporan korban sudah kita terima dan masih kita selidiki,” ucapnya singkat. (red)