Padangsidimpuan (pewarta.co) – Kepala Pengamanan Lembaga Permasyrakatan (KPLP) Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan, Pantas Simanjuntak mengatakan, warga binaan di Lapas Salanbue, Kota Padangsidimpuan sehari harinya diberikan pembinaan untuk memiliki ketrampilan dimana kelak seusai menjalani hukuman dia mempunyai skill yang akan diimplementasikan.
Simanjuntak mengatakan salah satu contoh kecil yang dilaksanakan warga binaan adalah pemamfaatan, barang bekas .hanya sampah dan tidak berguna. Warga binaan yang ada di tempat tersebut diajari untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang jadi dan bernilai ekonomis.
Misalnya membuat / ciptakan miniatur becak vespa khas Sidimpuan dari barang barang bekas seperti kaleng, plastik, karet bekas menjadi kerajinan tangan yang bernilai puluhan hingga ratus ribu rupiah.
Kepala Pengamanan Lembaga Permasyrakatan (KPLP) Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan, Pantas Simanjuntak mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pemberdayaan untuk lebih berkreatifitas.
Simanjuntak mengatakan amembutuh waktu yang cukup lama, karna harus dengan teliti. Selain itu, warga binaan yang bekerja juga dituntut harus mengutamakan kerapian dari hasil kerjaannya.
“Satu bulan miniatur becak vespa hanya bisa di kerjakan lima hingga enam unit saja,”ujarnya.
Bahan yang di gunakan murni dari barang bekas, baik dari kaleng minuman, karet ban, triplek dan plastik bekas.
Tidak hanya itu, warga binaan juga celengan dari tempurung dan sepeda motor bermotif croos.
“ Jadi, pekerjaan sehari-hari yang di kerjakan para napi lebih bermanfaat dan berkreasi”ungkap Pantas.
Saat ini, pemasaran beragam kerja tangan napi Padangsidimpuan baru di lakukan dengan akun media sosial (medsos) akun resmi milik Lapas Padangsidimpuan.
” Untuk pemasaran hasil kerajinan tersebut kita di bantu oleh dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Padangsidimpuan. ” Ujar KPLP. (Rts/red)