Medan (pewarta.co) – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengapresiasi inisiatif RSU Muhammadiyah Sumut yang menggelar acara buka puasa bersama dan memberi santunan anak yatim, Sabtu (14/3/2025) di Jalan Mandala By Pass, Tegal Sari Mandala, Medan Denai.
Kegiatan tersebut dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Prof. Dr. Agusani, M.AP., anggota DPRD Sumatera Utara dan Kota Medan, serta para tenaga medis dan staf rumah sakit.
Riko Waas dalam sambutannya menekankan rumah sakit harus menjadi simbol pelayanan kesehatan yang prima.
“Rumah sakit bukan hanya tempat bagi orang sakit, tetapi juga harus menjadi tempat yang memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Saya ingin RSU Muhammadiyah ini terus berkembang dan menjadi salah satu rumah sakit terbaik di kota Medan,” pintanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya peningkatan pelayanan kepada pasien, terutama bagi peserta JKN yang sering kali mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan.
“Kami meminta agar semua rumah sakit di Medan, termasuk RSU Muhammadiyah Sumut, memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien, terutama mereka yang menggunakan BPJS Kesehatan. Jangan sampai ada pasien yang ditolak atau ditelantarkan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan persaingan rumah sakit saat ini tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dengan rumah sakit di luar negeri.
Sebelumnya, Direktur RSU Muhammadiyah Sumut, dr. Mohamad Riza, M.Kes, S.H., M.HKes mengungkapkan acara buka puasa bersama ini merupakan agenda tahunan rumah sakit yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya anak-anak yatim.
Lebih lanjut, dr. Riza menjelaskan RSU ini terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Sejak pengelolaannya dialihkan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2018, rumah sakit ini sepenuhnya berada di bawah Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Dijelaskannya, rumah sakit ini merupakan bagian dari program pengelolaan UMSU. Saat ini, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas pelayanan, baik dari segi fasilitas maupun tenaga medis.
“Dengan 90% pasien yang merupakan peserta JKN, kami berharap dapat memperluas kapasitas rumah sakit agar pelayanan semakin optimal,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan saat ini tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) rumah sakit sudah mencapai 97%, yang menyebabkan beberapa pasien harus dirujuk ke fasilitas lain. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk melakukan ekspansi guna menambah kapasitas rumah sakit.
“Kami berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk anggota dewan, untuk dapat memperluas lahan rumah sakit agar bisa mencapai standar rumah sakit tipe C sebagai jejaring pendidikan Fakultas Kedokteran UMSU,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Prof. Dr. Agusani, M.AP., menyebut rumah sakit ini memiliki sejarah panjang dalam memberikan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara.
Dikatakannya, perkembangan rumah sakit saat ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan berbagai pihak.
“Rumah sakit ini telah mengalami transformasi yang luar biasa. Saat kami menerimanya pada tahun 2018, kondisinya masih jauh dari seperti sekarang ini. Kami melakukan berbagai perbaikan, mulai dari infrastruktur hingga layanan kesehatan,” sebutnya.
Prof. Agusani juga menekankan RSU Muhammadiyah Sumut akan terus berusaha untuk berkembang menjadi rumah sakit pendidikan yang berkualitas.
“Kami berharap RSU Muhammadiyah dapat menjadi rumah sakit pendidikan yang lebih baik di masa depan. Kami juga akan terus mendukung program-program pemerintah dalam bidang kesehatan dan siap bersinergi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (gusti/red)