Langkat (pewarta.co) – Agar menjadi Polri yang mahir, terpuji, patuh hukum dan unggul serta Polri Promoter yang melayani rakyat dengan hati nurani, para Siswa yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Bintara Polri dan nantinya menjadi anggota Polri agar dapat mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk tetap terus menggali ilmu tentang Kepolisian dengan sebaik-baiknya.
Untuk melaksanakannya, tentunya perlu peningkatan kinerja yang baik, pembaikan kultur dan manejemen media.
“Manfaatkan apa yang bisa di jadikan peluang dalam kegiatan, pendidikan ini, anggaplah suatu pengabdian kita yang merupakan berkat dan berfikirlah bahwa pimpinan kita tetap memperhatikan kita disini,” demikian kutipan pesan dan motivasi Waka Polda Sumut Brigjen Pol Mardias Kusin Dwihanantio SIK MHum saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Bendera di SPN Polda Sumut Hinai Langkat, Senin (26/11/2018).
Lanjut Waka Polda Sumut menerangkan, sejak Kapolri pak Tito Karnavian, kita memiliki kebijakan yaitu Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya). Demokrasi memiliki arti yaitu kekuasaan di tangan rakyat, ini adalah lawan dari pada monarki dimana negara-negara yang dipimpin oleh 1 orang saja.
“Ketika revormasi 1998, kita harus mengikuti perkembangan zaman kala itu cara kita agar tidak ketinggalan oleh negara lain. Dengan dampak demokrasi ini Polisi juga harus berubah, dimana seluruh struktur organisasi telah dirubah sesuai dengan kebutuhan rakyat,” ucap Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Dipaparkan Waka Polda Sumut, kondisi yang dihadapi saat ini adalah public trust, TNI, Polri yang merendah seperti kinerja yang kurang profesional dalam gakkum, dimana layanan publik yang tidak simpatik, dan masih banyak kejahatan dan pelanggaran.
Kemudian untuk kultur sambung orang nomor dua di Mapolda Sumut ini yaitu perilaku yang koruptif, arogansi kekuasaan, dan kekerasan eksekutif.
“Kalau kita tidak bisa merevormasi seluruh hal ini, kewenangan kita bisa dikurangi, karena ada juga beberapa wewenang kita yang sudah dikurangi. Kebijakan utama Promoter adalah peningkatan kinerja salah satunya peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme gakkum, harkamtibmas yang optimal. Untuk perbaikan kultur adalah menghilangkan budaya koruptif,” pungkas Waka Polda Sumut.
Lebih lanjut, Waka Polda Sumut mengatakan, ketika bapak Jokowi menjadi Presiden RI, anggaran untuk polri merangkap semakin besar dalam rangka 4 tahun saja sudah mencapai 100%.
Pada kesempatan itu juga, Waka Polda Sumut mengucapkan terima kasih kepada KA SPN yang telah menyambut dan melaksanakan kegiatan pemberian arahan terhadap Siswa calon Bintara Polri dengan baik.
Kegiatan Upacara Bendera ini turut dihadiri KA SPN Hinai Polda Sumut, Kabid Propam Polda Sumut, Kasubid Provos Bidpropam Polda Sumut, Siswa Diktuk Brigadir Polri Tahun 2018/2019, Personil SPN bertempat di Gedung Dwija Sista, SPN Hinai Polda Sumut.
Usai upacara bendera dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, Wakapolda Sumut memberikan motivasi kepada Siswa agar tetap semangat dalam belajar, belajar, dan belajar di SPN, bahkan tidak hanya pendidikan di SPN, melainkan juga melakukan pendidikan diluar dari pada SPN seperti kuliah, dikjur atau mungkin bisa mencoba Akademi Kepolisian dan bisa masuk SIP. (Dedi/red)