Medan (Pewarta.co)-Wagubsu Musa Rajeckshah (Ijeck) menegaskan dirinya dan Gubernur ingin merenovasi sistem Unit Layanan (ULA) supaya lebih nyaman.
Bahkan ia dan Gubernur tidak pernah berniat untuk menghilangkan sistem ULA yang sudah ditrerapkan di Kantor Gubernur sejak tahun 2017.
“Kita ingin renovasi saja supaya orang yang kerja lebih nyaman. Kita tidak menghapuskan sistem ULA ini, tapi kita hanya memindahkan posisinya saja yang diatur biar lobby ini bisa terlihat lebih luas,” sebut Ijeck, Selasa (9/10/2018), saat dikonfirmasi terkait dibongkarnya meja ULA yang berada tepat di lobby utama kantor Gubsu.
Lebih jauh Ijeck menjelaskan, bahwa yang namanya lobby adalah tempat bagi semua orang untuk bertemu.
Oleh karenanya, jika lobby terlihat lebih luas, tentunya juga orang yang bertemu merasa lebih nyaman.
“Posisi pelayanan tidak ada yang berkurang, hanya tata letaknya saja yang kita atur kembali. Intinya kita melakukan ini untuk kenyamanan tamu yang datang, kenyamanan yang kerja, dan pelayanannya juga lebih nyaman. Jadi kita tidak ada menghapuskan sistem ULA,” tegas Ijeck Lagi.
Hanya Penataan Ulang
Senada dengan yang disampaikan Wagubsu, Kabiro Umum Setdaprovsu, Faisal Hasrimy juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah diminta oleh Gubsu ataupun Wagubsu untuk menghapus ataupun merenovasi sistem ULA yang sudah diterapkan di Kantor Gubsu sejak tahun 2017 lalu.
“Artinya tidak ada renovasi, hanya penataan ulang. Semua dikembalikan kepada fungsinya dan disempurnakan lagilah. Mungkin yang tadinya ada kebersihan kita yang kurang bagus, maka dengan adanya Gubernur dan Wakil Gubernur baru, kita tata kembali dan tingkatkan,” sebut Faisal.
Begitu pun, Faisal juga mengaku ada beberapa titik yang dinilai oleh Gubsu dan Wagubsu kurang rapi dan kurang bagus.
Oleh karenanya, dirinya pun berjanji akan segera membenahi hal itu.
“Intinya, ini menjadi koreksi lah bagi kita juga,” ungkap Faisal.
Ditanya padanya, selain ULA, kira-kira posisi apalagi nantinya yang akan diubah tata letaknya kedepan? Faisal pun mengatakan bahwa pihaknya selaku Biro Umum tetap fokus terhadap penataan ruangan.
“Artinya, yang mana tata letaknya kurang bagus maka kita rapikan. Terus untuk kebersihan yang dirasa kurang bersih, maka akan kita bersihkan lebih bersih lagi,” katanya.
Ditanya kembali, ruangan mana saja yang akan diubah tata letaknya? Menjawab hal ini, Faisal mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan perubahan secara keseluruhan di kantor Gubsu.
“Artinya semua ruangan harus kita tata dengan baik. Dan dimulai dari setiap sudut, semua sisi, dan semua titik yang ada di kantor Gubernur ini. Dari lantai 1 sampai lantai 10 kantor Gubernur ini. Artinya ini jadi koreksi kami, dan kita akan pembenahan dan kebersihannya,” ungkap Faisal.
Faisal kembali menegaskan bahwa tidak ada penghapusan sistem ULA yang sudah diterapkan Pemprovsu sejak tahun 2017 lalu.
Sebab menurutnya, sistem ULA yang diterapkan di Kantor Gubsu, dinilai Gubsu dan Wagubsu sudah bagus.
Selain itu, jelasnya, sistem ULA yang diterapkan di Kantor Gubsu juga merupakan salah satu produk dari Mendagri.
“Dan hingga hari ini, sistem ULA yang sudah kita terapkan juga masih berjalan. Seperti yang sudah disampaikan Pak Wagub tadi mungkin, yang ada itu hanya penataan saja. Karena lobby itukan pusatnya tempat bertemu orang-orang, sehingga harus terlihat lebih luas dan lapang,” pungkasnya. (Chl)