Pematang Siantar (Pewarta.co) – Sebanyak 338 Prajurit Siswa Rindam I/Bukit Barisan resmi sandang sebagai “Prajurit Infanteri”, saat pendidikan kejuruan/kecabangan yang mereka tempuh selesai, yang ditandai dengan Upacara Penutupan Latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama (Dikjurta) Kecabangan Infanteri Abituren Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Prajurit Karier (PK) TNI AD Gelombang I TA. 2019, bertempat di Lapangan Mako Rindam l/Bukit Barisan, Jl. Arga Sari No.1 Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar, Sabtu (07/12/2019).
Wadan Rindam l/BB Kolonel Inf Waston Purba, S.I.P, yang bertindak selaku Inspektur Upacara, membacakan amanat tertulis Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.
Dalam amanatnya, Danpussenif Kodiklatad mengatakan bahwa Latihan ‘Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan’ merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit Infanteri. Kegiatan tersebut bertujuan memupuk jiwa korsa dan semangat kebersamaan Korps Infanteri, serta merupakan salah satu upaya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan para prajurit dalam rangka mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal dan selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.
“Semboyan Yuddhawastu Pramukha mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat. Oleh karena itu, dengan telah disahkannya penggunaan Baret Infanteri ini, menuntut para prajurit sekalian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan fisik, dengan didukung semangat juang, jiwa korsa, serta kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri,” kata Danpussenif Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.
Pada kesempatan itu, Wadan Rindam l/BB Kolonel Inf Waston Purba, S.I.P, juga menyampaikan “Ada yang perlu kalian renungkan bahwa di suatu negara itu harus mempunyai dan yang menentukan kehidupan negara itu adalah militernya. Kalau negara itu tidak punya militer, biasanya negara itu tidak kuat. Dan dimana negara itu militernya kuat, pasti negara itu kuat dan ekonominya juga pasti kuat,” ujar Wadan Rindam.
Lebih lanjut Wadan Rindam l/BB mengatakan, TNI Angkatan Darat diberikan tugas untuk bertempur di darat, dan yang menjadi raja untuk pertempuran darat tersebut adalah Infanteri. Maka Prajurit Infanteri itu dituntut untuk kuat, semangat kemampuannya harus luar biasa, tidak bisa setengah-setengah. “Kalian harus ingat bahwa untuk mengisi kemampuan kalian secara bertahap, seorang prajurit harus sehat. Sehingga nantinya kalian akan ditugaskan dimana saja, kalian sudah siap. Saya titip itu kepada kalian. Setelah kalian nanti selesai kembali masuk di satuan mana saja, itu sama saja. Kalian sudah jadi Prajurit Infanteri, jadi harus bangga jadi Prajurit Infanteri,” pesan Kolonel Inf Waston Purba, S.I.P.
“Saya sampaikan kepada kalian, sekali lagi atas nama Panglima Kodam dan atas nama Korps Infanteri, saya menyampaikan selamat untuk kalian. Saya sangat bangga sekali karena korps yang besar, induk dari Angkatan Darat itu adalah di Korps Infanteri. Jadi kita harus bangga dengan Infanteri,” sambungnya, memompa semangat ratusan orang Prajurit Infanteri baru tersebut.
Setelah selesai melaksanakan upacara dilanjutkan penyerahan Piagam penghargaan oleh Wadan Rindam I/BB didampingi Mayor Inf Arjun Sidauruk Wadan Dodiklatpur Rindam I/BB kepada 2 orang mantan siswa yang berprestasi, Prada Aries Chandra, Aspek Sikap Perilaku, Aspek Ilmu Pengetahuan dan keterapilan yang sekaligus juara umum, Prada Muhamad Devin Alvarezi, aspek Jasmani.
Turut hadir pada Upacara Penutupan Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Abituren Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2019 tersebut antara lain Para PJU Rindam I/BB, Para Kasi Rindam I/BB dan Pengurus Persit Kartika Candra Kirana Cabang X Rindam I/BB.(AVID)