Medan (pewarta.co) – Universitas Darma Agung (UDA) mewisuda 1.052 lulusan Pascasarjana, Sarjana dan Ahli Madya Periode 1 TA 2018/2019, di Pardede Hall, Jalan DR TD Pardede Medan, Sabtu (24/11).
Acara tersebut dihadiri Ketua Umum Yayasan Perguruan Darma Agung Ny Sariaty PR Siregar Br Pardede, Rektor UDA Dr Jaminuddin Marbun SH MHum, Kepala LLDikti Sumut Prof Dian Armanto diwakili Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Sumber Daya Drs Zakaria, Badan Pembina Yayasan Perguruan Darma Agung Johny Pardede, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Perguruan Darma Agung Ny Sariaty PR Siregar Br Pardede mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan keluarga yang selama ini telah menyokong sehingga para lulusan dapat memeroleh keberhasilan dalam bidang pendidikan.
Menurutnya keberhasilan dalam menempuh suatu jenjang pendidikan adalah kerja keras yang terstruktur, dan telah menempuh tahapan yang sudah ditentukan.
“Oleh karenanya, patutlah kita berbangga atas apa yang telah dicapai. Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada wisudawan atas keberhasilannya menempuh jenjang pendidikan sesuai strata masing-masing,” katanya.
Dia menuturkan, Ketua UDA DR TD Pardede yang mendirikan kampus itu pernah berpesan, yakni miskin belajar kaya, kaya belajar miskin. Untuk itu dia meminta wisudawan mengaplikasikan Iptek yang diperoleh demi kemajuan bangsa Indonesia.
Sementara, Rektor UDA Dr Jaminuddin Marbun SH MHum menyebutkan, 1.052 lulusan yang diwisuda berasal dari Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Keperawatan, serta Akademi Pariwisata dan Perhotelan.
Diungkapkannya, pada 2018 ini UDA telah menambah tenaga administrasi, dan dosen agardapat memenuhi tuntutan pelayanan yang maksimal. Selain penambahan dosendan pegawai, UDA dan Akademi Pariwisata dan Perhotelan (APP) juga telah menugasbelajarkan 15 orang dosen untuk mengikuti pendidikan di program S3. Hal itu supaya nantinya tenaga pengajar lebih banyak yang bergelar Doktor, sehingga dapat memberikan pelayanan yang dapat memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terkait profesionalisme, ungkapnya, sebanyak 80% dosen UDA telah lulus sertifikasi menjadi dosen professional.
“Pada tahun 2018 ini diharapkan akan bertambah lagi dosen yang sertifikasi,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Jaminuddin, UDA dan APP telah berubah sistem jaringan dari sistem LAN menjadi sistem jaringan online. Dia melihat arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia, disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic,dan lain sebagainya. Kondisi itu dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan tersebut, perguruan tinggi dituntut untuk berubah termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas bagi generasi masa depan. (gusti/red)