Taput (pewarta.co) – Tradisi pengulosan dan pemberian sajian makanan ikan mas sambut Waasport Dirga Marsekal Pertama Nadirsyah dan ibu serta Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey setelah tiba di Tapanuli Utara.
Bertempat di hotel GNB kecamatan Muara, Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan yang diwakilkan oleh kepala dinas pemuda dan olahraga Gibson Siregar dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Sportdirga Angkatan Udara yang menjadikan daerah Tapanuli Utara sebagai tempat kegiatan bakti sosial kesehatan dan demo udara yang dilaksanakan di kecamatan Muara Huta Ginjang.
Mangulosi adalah acara pemberian kain tenun khas Batak yang diberi nama ulos. Kain ulos ini mempunyai makna pemberian perlindungan dari segala cuaca dan keadaan yang dipercayai oleh suku Batak. Tidak sembarang orang bisa mangulosi atau memberi ulos. Biasanya yang mangulosi disebut dengan hula-hula atau orang-orang yang dituakan dalam adat Batak. Ulos mempunyai corak dan motif yang juga mempunyai makna-makna yang unik. Kain Ulos hanya mempunyai tiga warna dasar yaitu merah,putih dan hitam. Tiga warna ini juga menandakan siapa yang berhak memakainya. Untuk warna merah dipakai oleh pihak dongantubu atau keluarga semarga, putih untuk pihak boru atau pihak keluarga suami, dan hitam untuk hula-hula yaitu pihak keluarga wanita. Hal yang unik lagi dari rangkaian upacara adat Batak adalah upa-upa. Upa-upa ini artinya pemberian doa. Upa-upa tidak hanya diacara pernikahan, bisa juga dalam acara selamatan.
Dalam upa-upa disediakan makanan khas Batak yaitu ikan mas yang dimasak dengan bumbu khusus yang disebut arsik. Semua orang berkeliling dan menyentuh wadah makanan. Bagi yang tidak bisa menyentuh wadah makanan bisa menyentuh orang yang sudah menyentuh dan tidak boleh terputus. Makna dari acara ini adalah untuk memberikan doa bagi semua keluarga dan kerabat melalui simbol makanan tadi. Dalam upacara pernikahan adat Batak acara upa-upa ini menggunakan ikan mas yang hidup diair yang jernih.
Hal itulah yang dilakukan para tokoh adat,tokoh masyarakat dan pemerintah kabupaten Tapanuli Utara kepada Waasport Dirga beserta ibu dan Komandan Landasan udara Soewondo Medan,kehadiran pejabat ini langsung di ulosi dan diberikan sajian makanan ikan Mas.
Sementara itu Marsekal pertama Nardisyah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Pelangi Nusantara agar menarik minat masyarakat agar mencintai kedirgantaraan dan TNI Angkatan Udara.
” Pelangi Nusantara ini dilakukan dalam rangka untuk menarik mengenai perhatian masyarakat agar mencintai kedirgantaraan dan Cinta TNI AU,” jelas jenderal berbintang satu ini.
Tambahnya lagi salah satu caranya adalah dengan dilaksanakanya kegiatan ini serta untuk mengembangkan pariwisata di wilayah Tapanuli Utara, semoga bakti sosial kesehatan yang dilakukan bisa dirasakan manfaatnya. Serta keberadaan TNI AU ditengah masyarakat dapat dirasakan dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa membuat kejuaraan terbuka,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan para atlit Paralayang, gantole dan paramotor dari luar daerah Sumut serta para perwira Sportdirga Angkatan Udara (AU). (red)