Medan (pewarta.co) – Juru Bicara Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Pol Sulisti Andri Atmoko tidak menampik adanya dugaan petugas di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan terlibat dalam peredaran narkoba yang dikendalikan Togiman alias Toni alias Toge.
“Toni Toge, narapidana (napi) Lapas Tanjung Gusta itu sudah lima kali kita tangkap dari dalam penjara. Pertama pada 2005, kemudian tahun 2007, 2010, tahun 2016 dan terakhir 14 Mei 2017 lalu. Pertanyaan selanjutnya, silakan kepada Dirjen Lapas saja. Sebab, semua data dan informasi sudah kita serahkan kepada mereka,” kata Andri, Senin (22/5/2017).
Menurutnya, sejak penangkapan pertama dilakukan, BNN sudah langsung menyerahkan berkas perkara tersangka ke Dirjen Lapas. Namun, belum ada laporan tentang tindakan yang sudah dilakukan pihak Lapas.
“Sudah kita serahkan semua, dan kita (BNN) tidak mungkin mencampuri urusan lembaga lain. Nanti kesannya tidak enak, silakan kejar Dirjen Lapas, mengapa seorang bandar narkoba bisa mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara, saya juga heran kok bisa?” ketusnya.
Andri menjelaskan, berdasarkan vonis terakhir pada 2016 lalu, Toni Toge mestinya diseksekusi mati. Namun, sampai saat ini belum juga diseksekusi. Bahkan, masih mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara.
“Terungkapnya kasus ini berawal dari pengakuan tiga orang kurir asal Aceh yang kita amankan di Medan beberapa waktu lalu. Ternyata yang memerintahkan ketiga orang ini adalah Toni Toge, termasuk membiayai seluruh kebutuhan kedua tersangka itu juga Toni Toge,” sebutnya.
Selain itu, sambung dia, fasilitas yang digunakan tiga kurirnya itu juga disediakan Toni, termasuk orang yang menerima barang pesanan tersebut.
“Barang itu dipesan Toni dari Malaysia. Lalu diterima oleh ketiga kurir asal Aceh itu dan rencananya akan diedarkan di Medan,” terangnya.
Andri curiga, selain Toni Toge, masih ada sejumlah napi lainnya yang memiliki kemampuan dalam mengendalikan narkoba dari penjara. Secanggih apapun alat dan kemampuan napi dalam mengendalikan narkoba dari dalam penjara tidak mungkin tanpa keterlibatan oknum tertentu.
“Pasti, tapi saya tidak mau sebut nama, silakan kalian tanyakan kepada Dirjen Lapas, semua sudah kami limpahkan pada mereka,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Brigjen Pol Andy Loedianto mengatakan, pihaknya akan meningkatkan intensitas pengawasan di dalam LP Tanjung Gusta, Medan terkait penangkapan (kembali) Toni Toge.
“Pasti akan kita tingkatkan pengawasan. Untuk saat ini, kita pasang dulu garis Polisi di sekitar ruangan Toni Toge,” katanya.
Jika proses penyelidikan sudah selesai, sambung dia, pihaknya akan membuka kembali garis tersebut. “Semua urusan penyelidikan, siapa saja yang terlibat, sejauh apa keterlibatannya ada di Jakarta. Yang jelas, semua data dan informasi itu sudah diserahkan ke Dirjen Lapas, merekalah yang berhak menindak lanjutinya,” pungkasnya. (red)