Batubara (Pewarta.co) – Guna menguji kompetensi para tenaga honorer, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batubara melakukan evaluasi honorer dilingkungannya.
Evaluasi berlangsung Sabtu (26/1/2019), di SMPN I Lima Puluh.
Tiga item diujikan yakni ujian tertulis, wawancara dan tes kesehetan (urine).
Kadis Kesehatan Dr Dewi Chaylati,M. Kes melalui Sekretaris Dr Deny Syahputra kepada wartawan disela kegiatannya mengatakan, evaluasi dikuti 260 tenaga honorer dilingkungan Dinkes. Jumlah tersebut meliputi dokter, para medis (perawat dan bidan), operator serta honorer bidang kebersihan di RSUD dan Puskesmas se Kabupaten Batubara.
Dikatakan Deny, evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan serta mencari honorer yang melengkapi standart kopentensi. Apabila dari evaluasi ada honorer yang tidak memenuhi standart maka akan menjadi pertimbangan apakah masih dipertahankan atau diskorsing.
“Dinkes hanya sebatas penyelenggara dan bukan penentu. Sebab hasil ujian akan kita serahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD)”, kata Deny.
Diterangkan, selain ujian tertulis dan wawancara, terhadap honorer juga dilakukan tes urine. Dan, bagi yang positif narkoba maka tidak ada toleransi.
“Tidak ada toleransi bagi honorer positif narkoba, yang positif narkoba terpaksa dikeluarkan’, tegas mantan Kapus Pulau Salah Nama itu.
Menjawab wartawan terkait dugaan kebocoran soal di RSUD Batubara, Dr Deny tidak menampik.
“Iya, kita ada mendengar informasi itu. Makanya untuk antisipasi kita lakukan perubahan soal ujian”, ujarnya.
Sekedar informasi, evaluasi terhadap honorer tidak saja bagi honorer dijajaran Dinkes, akan tetapi juga bagi honorer di masing-masing Operasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Batubara. Sedikit berbeda, dari proses evaluasi tersebut baru Dinkes yang diketahui melakukan tes urine terhadap honorer. (yudikam/red)