Medan (pewarta.co) – Warga yang tinggal di Kota Medan mengutuk keras PDAM Tirtanadi, karena terkesan tidak peduli dengan kesulitan jutaan warga Kota Medan dimana dalam beberapa hari ini tidak mendapatkan pasokan air.
Minimnya pasokan air itu tentu menimbulkan berbagai kesulitan yang menyusahkan warga yang tidak mendapatkan air.
Salah satunya, adalah hak paling mendasar, yakni kebutuhan warga untuk beribadah maupun membersihkan rumah ibadah.
”Cobalah dengan kondisi begini, kan warga yang repot jika mau berwudhu atau ketika hendak membersihkan rumah ibadah,”’ keluh Tando, Otop dan Nani kepada wartawan.
Memang, lanjutnya, bila tak ada air untuk berwudhu bisa dilakukan tayamum, namun bagaimana hendak bersihkan rumah ibadah?
”Pemerintah pun sebaiknya tidak berpangku tangan saja, seharusnya bila terjadi kondisi seperti begini segeralah dibuat posko pengadaan air sehingga warga tidak resah dan tidak perlu lagi membeli air,” kata mereka.
Untuk itu, mereka mengutuk keras PDAM Tirtanadi. “Gimana kami tak mengutuk, sementara warga diwajibkan harus bayar kenaikkan tarif air. Sementara pelayanan PDAM Tirtanadi tidak maksimal kepada warga,” bebernya. (red)