Secanggang (pewarta.co) – Diduga karena takut, oknum petugas kesehatan Puskesmas Teluk berinisial MR tolak pasien yang mengalami demam. Alasannya, puskesmas yang terletak di Kecmatan Secanggang, Kabupaten Langkat tersebut belum memiliki Alat Pelindung Diri (ADP) bagi tenaga medis yang memadai.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang Hairur Rohman kepada wartawan via telepon selulernya.
“Awalnya, dia (MR) gak mau nerima warga kita di puskesmas. Mau datanh dia ke rumah pasien,” bebernya, Sabtu (21/3) siang.
Pria yang biasa disapa Maman ini mengatakan, bahwa ada seorang wanita warganya yang berusia 29 tahun, baru pulang dari Malaysia pada 3 Maret silam dan mengalami demam.
Khawatir warganya terinfeksi COVID-19, Maman kemudian menghubungi MR via selulernya untuk warganya warganya ke puskesmas.
“Dia (MR) takut, karena pengakuannya, mereka gak ada baju untuk nangani masalas seperti itu (APD). Tapi, saya suruh aja kadus ngantar pasien ke puskesmas,” sambungnya.
Sesampainya kadus dan pasien di puskesmas tersebut, MR kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Selanjutnya, pasien dipulangkan dan disarankan untuk mengisolasi diri dirumahnya.
“Kita lakukan itu sesuai dengan arahan saat rakor dengan Dinas Kesehatan. Itulah langkah tanggap darurat kita untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Makanya kita suruh kadus cek ke lapangan dan langsung mengantar pasien ke puskesmas,” tandasnya.
Salah seorang kadus di Desa Karang Gading yang mengantar pasien tersebut mengaku, pihak desa tidak mengetahui apakah warganya positf COVID-19 atau tidak. Menurutnya, gejalanya memang seperti COVID-19.
“Tadi MR yang meriksa pasien itu. Setelah diperiksa, pasien itu kami bawa pulang. Karena belum tau positif atau tidaknya, makanya pasien dirumahkan dan akan dipantau selama 14 hari,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat Ansyari mengatakan, akan mengklarifikasi informasi tersebut ke puskesmas terkait.
“Kalau ada gejala awal seperti batuk, demam dan pilek, kita akan pantau kesehatannya selama 14 hari, apalagi yang berasal dari daerah terjangkit seperti Malaysia. Kalau memberat, kita akan rujuk ke RS Adam Malik,” tandasnya. (Ahmad/red)