Medan (Pewarta.co)-Saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog di seluruh Sumatera Utara mencapai 52 ribu ton, di antaranya 5 ribu ton beras premium pengadaan lokal.
Sisanya 47 ribu beras impor yang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) dari Jateng, Jabar, DKI Jakarta dan dari luar negeri yakni Thailand, Vietnam dan India.
“Dengan stok itu, beras yang untuk operasional stabilisasi tersebut sampai setengah tahun ke depan masih cukup, malah over supply. Makanya kita minta pembatalan pengiriman beras dari Jawa, sekira 2 ribu ton yang seharusnya segera masuk ke Belawan, lantaran stok masih cukup. Jawa Barat dan DKI, dalam hal ini Banten sudah menyetujui pembatalan tersebut,” ungkap Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara Arwakhudin Widiarso, di kantornya Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (11/12/2019).
Wiwied, sapaan akrab Widiarso, menuturkan, beras yang ada di gudang Bulog itu tak sepenuhnya untuk memenuhi konsumsi beras mayarakat Sumut. Ini karena kebutuhan beras masyarakat bisa diambil dari mana saja.
“Suasana pasar beras masih dingin. Artinya, posisi stok di masyarakat masih cukup,” ujarnya didampingi Humas Perum Bulog Sumut Ahmad Sukarni Lubis.
Dengan kondisi itu, kata Wiwied, alokasi beras dari luar Sumatera dibatalkan dan permintaan ini sudah diteruskan ke kantor pusat. Selain itu, asumsi di bulan Maret 2020, akan panen gabah.
“Jadi nanti kalau sudah panen, dikhawatirkan kita tidak bisa beli lagi,” ucapnya.
Disebutkannya, pada tahun ini, target pembelian beras petani lokal jenis premium sebanyak 20.500 ton, sampai Nopember 2019 sudah terealisasi 20.700 ton atau 101 persen.
Sedangkan beras Bulog untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) realisasinya sampai Nopember 2019 masih 40 persen atau 8 ribu ton dari target 19 ribu ton.
Menurutnya jumlah tersebut akan bertambah karena BPNT dilakukan tanggal 10-an tiap bulan. Hingga akhir tahun ini diharapkan realisasi BPNT di atas 50 persen.
Wiwied juga mengungkapkan, stok yang ditangani Bulog aman menjelang akhir tahun ini.
Disebutkannya, daging sapi 51 ton dari India, minyak goreng 34.000 liter, tepung terigu 8 ton, gula pasir 7 ton. Harga pembelian daging sapi kalau ambil di gudang Rp72 ribu per kg dan harga jual di pasar Rp80 ribu per kg. Sedangkan harga gula pasir Rp12.500 per kg. (gusti)