Medan (Pewarta.co) – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan Renville Napitupulu ungkapkan faktor gagalnya strategi perencanaan proyek drainase, khususnya pembangunan drainase sistim baru di Tahun 2021 yang menerapkan penggunaan ‘U Ditch’. Politisi PSI ini mengungkapkan bahwa ketersediaan U Ditch tidak diperhitungkan sebelumnya dengan total jumlah unit yang dibutuhkan dengan berbagai variasi ukuran tinggi.
Dituturkan Renville saat pelaksanaan tender September lalu, stok U Ditch di pabrik hanya ukuran standar ( P: 1 M , L: 1.2 M dan T: 1 M). “Sementara proses pencetakan U Ditch ini menghabiskan waktu minimal satu bulan,” ungkap Renville Napitupulu, Selasa malam (11/1/22).
Menurutnya, begitu selesai pengecoran U Ditch tersebut, ternyata cetakannya tidak bisa langsung dibuka sehingga dibutuhkan waktu 1 bulan hingga benar benar kering, kemudian baru bisa diangkut ke lapangan.
Selain itu, lanjut Renville, proses pelaksanaan tender yang bisa disebut telat bahkan gagalnya 26 tender drainase di LPSE juga sangat membuang waktu. Sebab, proses pelaksanaan 1 tender saja (ada 12 proses sampai proses akhir tanda tangan kontrak) menghabiskan waktu 31 hari.
“Seandainya pun tender yang batal diulang lagi, pasti menghabiskan waktu 62 hari terhitung dari Bulan September. Berarti pekerjaan lapangan baru bisa dimulai November,” jelasnya.
Kelangkaan U Ditch, sebut Renville lagi, menambah enggannya pihak kontraktor memulai pekerjaan dengan pengorekan tanah urug. Hal itu juga menjadi penyebab bertambahnya keterlambatan pengerjaan proyek.
“Proyek drainaise menghabiskan waktu saat pengorekan tanah urug. Pekerjaan drainase itu standarnya membutuhkan waktu kerja minimal 90 hari kerja (3 bulan). Jika pekerjaan dipaksa di bawah waktu 3 bulan , resiko yang dihadapi antara lain pekerjaan progres 100 hari tidak selesai, maka akan menimbulkan Silpa. Di sisi lain, jika pekerjaan selesai tapi kualitas tidak dijamin atau bisa saja tidak sesuai dengan RAB,” sebut Renville.
Sebagaimana belakangan ini ramai diberitakan tentang proyek drainase yang menimbulkan masalah akibat tumpukan tanah galian dan pengerjaan yang berlarut-larut disebabkan kelangkaan U Ditch. (Dik/red)