Stabat (pewarta.co) – Beberapa pemuka masyarakat mengkritisi pernyataan Bupati Langkat, H. Ngogesa Sitepu perihal kekuatan beberapa bakal calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat.
Al Ustadz Sudarman mengatakan, tidaklah elok jika seorang pemimpin berkata seperti itu. Sebab uang bukanlah segala-galanya. Kalau Allah berkehendak apa pun bisa terjadi. Contohnya adalah pada Pilkada Kota Binjai yang lalu.
“ Ya, walaupun Juliadi-Tulen didukung oleh ‘kekuatan besar’ tapi pada akhirnya tetap kalah juga, karena Idaham-Timbas didukung oleh rakyat. Karena itu, jangan racuni rakyat dengan uang dan jangan remehkan balon yang lain, terutama balon ‘yang dinilai ‘tidak punya uang’ karena pada akhirnya rakyat juga yang menentukan, bukan uang,” ujarnya.
Hal yang sama dikatakan oleh H. Andika, tokoh agama dan tokoh masyarakat dari Langkat Hulu. Menurutnya, pada prinsipnya semua balon Bupati itu bagus, tapi ada yang lebih bagus.
Dia pun menunjuk Drs H Sulistianto, MSi. Selain sudah sangat berpengalaman di bidang pemerintahan, Sulis juga dikenal sebagai tokoh yang santun, tenang dan dekat dengan semua kalangan, termasuk dengan para ulama.
Bahkan, hampir setiap minggu Sulis melakukan kegiatan Safari Jumat dengan turun ke bawah dan mengunjungi masjid- masjid yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Langkat.
“ Ya, selain berbincang- bincang dan bertukar pikiran (berdiskusi) dengan masyarakat dan para ulama, beliau juga kerap tampil sebagai imam dan khatib. Jarang kan ada pemimpin yang seperti itu. Bahkan, kegiatan itu tidak hanya dilakukannya pada saat menjelang Pilkada saja, tapi jauh sebelum Pilkada,” ujarnya memuji.
Karena itu, ketika ditanya mengenai persaingan ketat dari para balon Bupati dalam Pilkada Langkat yang akan datang, Andika pun menegaskan itu sebagai hal yang biasa. Dalam hal ini, Pilkada DKI bisa dijadikan contoh.
“ Ya, coba saja lihat Pilkada DKI yang lalu. Walaupun didukung oleh 9 cacing (9 naga- red), namun Ahok akhirnya kalah juga. Hal itu disebabkan karena Ahok mencoba untuk ‘melawan’ massa (masyarakat dan umat Islam-red). Karena itu, jangan sekali- sekali meremehkan balon yang lain, sebab semua balon memiliki kans yang sama,” ujarnya. (red)