Hinai (Pewarta.co) – Sebulan setelah terjatuh di parit depan rumahnya, Andika Wijaya (2,5) tak lagi bisa memandang indahnya warna-warni dunia ini karena mengalami kebutaan permanen.
“Mak gelap” hanya kata itu yang bisa terucap dari mulut Andika saat pertama kali dirinya tak bisa melihat,” Kata orang tua Andika kepada wartawan di kediamannya di Dusun III, Desa Paya Rengas, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Kamis (05/03/2020).
Sekilas, tak ada kelainan yang terlihat dari fisik kedua mata anak ketiga dari pasangan Hartono Zulham (34) dan Siti Sarifah (30) ini.
“Bulan Desember kemarin dia (Andika) jatuh di parit di depan itu, tapi tidak ada luka di badan maupun kepalanya, hanya tanganya aja yg terkilir. Setelah itu pun masih normal semuanya,” ungkap Siti,Ibu Andika ini seraua menambahkan, dua minggu setelah terjatuh di parit, Andika mengalami kejang (step) selama lebih kurang 5 menit.
“Waktu step itu, badannya gak panas seperti step pada umumnya dan hanya mengeluh sakit di kepalanya,” sambungnya.
Selanjutnya, dua minggu setelah step, penglihatan Andika mulai mengalami gangguan. “Waktu bangun tidur di pagi hari, Andika bilang “mak gelap”. Dan malam harinya Andika terlihat gelisah kali tidurnya,” lanjut Siti
Seminggu setelah kejadian itu, Andika masih bisa berjalan sendiri meskipun terlihat terbata-bata, karena Andika masih bisa melihat sekilas. Selanjutnya, Andika mengalami gangguan penglihatan secara permanen dan tidak bisa bermain dengan teman-teman seperti biasanya.
“Waktu pertama kali Andika gak bisa melihat, aku baru aja berangkat merantau ke Aceh. Sebulan kemudian, aku langsung pulang. Kerja di perantauan pun dag gak tenang,” sebut Zulham.
Selama ini, orang tua Andika sudah mencoba mengobatinya ke pengobatan alternatif dan ke RSUD Tanjung Pura. “Di pengobatan alternatif, katanya kena gangguan saraf. Kalau di RS Tanjung Pura, gak ada gangguan di bola matanya. Begitupun, kami disuruh pihak RS untuk membawa Andika ke RS di Medan, karena peralatan di Tanjung Pura belum memadai,” sambung Zulham.
Zulham berharap kepada instasi terkait agar bisa memberikan bantuan pengobatan atas gangguan penglihatan yang dialami anaknya.
“Kami berharap suapaya anak kami bisa mendpatkan pertolongan medis secepatnya, agar tidak berlarut-larut,” harap Zulham.
Sementara, Camat Hinai M Nawawi SSTP MAP saat dihubunhi via selulernya mengaku sudah mengunjungi kediaman Andika setelah tim dari Puskesmas Hinai datang menjenguk Andika.
“Kita dah melihat kondisinya langsung. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk membantu mengurus perobatan Andika. Saya berharap agar orang tua Andika selalu kordinasi dengan kami, biar kita bisa segera memgambil langkah untuk kordinasi kepada pihak terkait,” pungkas M Nawawi. (AVID)