Medan (pewarta.co) – Rupiah menguat terhadap dolar pasca laporan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan di bulan September.
Research Analyst Forextime Indonesia, Lukman Otunuga menyebutkan, menurut data resmi, Indonesia mencatat surplus sebesar $230 juta bulan lalu dibandingkan defisit $1.02 miliar di bulan Agustus dan defisit $2.03 miliar di bulan Juli.
“Perkembangan positif ini akan memperkuat Rupiah di jangka pendek karena menurunnya kekhawatiran mengenai defisit perdagangan. Walau demikian, prospek rupiah di jangka pendek dan panjang tetap dipengaruhi oleh berbagai risiko eksternal,” kata Lukman, Selasa (16/10/2018).
Dijelaskannya, ketegangan dagang global, kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global, serta prospek kenaikan suku bunga AS mengganggu selera risiko sehingga mata uang pasar berkembang seperti Rupiah tetap terancam melemah.
Dia melihat kalender ekonomi Indonesia relatif santai hari ini, sehingga arah rupiah mungkin dipengaruhi oleh data dari Amerika Serikat. Menurutnya, dari aspek teknikal, rupiah dapat semakin menguat terhadap dolar apabila dolar dapat turun di bawah 15.180. (gusti/red)