Medan (pewarta.co) – Rektor dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumut sepakat menyampaikan pernyataan sikap bersama dalam menyikapi tensi politik yang memanas pasca pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019
Pernyataan sikap dan imbauan bersama tersebut dibacakan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr Runtung Sitepu di Lantai I Gedung Biro Rektor USU, Kamis (16/5/2019).
Hadir pada pernyataan sikap bersama itu Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Dr Dian Armanto dengan diikuti seluruh rektor PTN dan sejumlah rektor PTS.
Dalam pernyataan itu Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum mengimbau masyarakat tetap tenang serta menjaga kerukunan dan keakraban serta keutuhan NKRI dalam proses sebelum dan pasca pengumuman hasil pilpres dan Pileg 22 Mei 2019 mendatang.
Selain menyampaikan pernyataan sikap bersama, para rektor se-Sumut juga membubuhkan nama dan tandatangan di spanduk berisikan butiran-butiran pernyataan sikap bersama mereka dalam merespon suhu politik nasional yang semakin memanas pasca Pemilu 2019.
Para pimpinan PTN dan PTS yang hadir itu antara lain Rektor Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, Rektor UMSU, Dr. Agussani diwakili Wakil Rektor III Dr Rudianto, Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin, MAP dan puluhan pimpinan PTS lainnya.
Dalam pernyataan sikap itu mereka mengimbau kepada masyarakat, elit politik dan juga para penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dan DKPP agar dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan pada asas-asas mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif dan efisien serta amanah.
Kemudian, menghimbau kepada seluruh insan sivitas akademika, seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk memberikan kesempatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan hingga pengumuman resmi hasil Pemilu nantinya .
Menghimbau kepada seluruh insan Sivitas Akademika, seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk menghindari diri dari perbuatan yang sifatnya melanggar norma-norma agama, norma-norma hukum, moral, provokatif dan perbuatan lainnya yang dapat mengganggu kerukuran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepada seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk tidak mudah terprovokasi oleh sikap atau ajakan dari sekelompok orang yang ingin mengacaukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI;
Selain itu juga diimbau kepada pihak-pihak yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu atau terjadi sengketa dalam proses Pemilu, agar menempuh upaya hukum untuk mencari penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rektor USU Prof Runtung Sitepu mewakili para rektor PTN dan PTS mengatakan, pernyataan sikap ini akan dikirim kepada semua lembaga terkait, misalnya KPU, Bawaslu, dan DKPP
Disebutkannya lahirnya gagasan bersama ini didasari keperihatinan melihat situasi politik di Tanah Air dan ber inisiatif untuk menyampaikan imbauan dan pernyataan sikap bersama para Rektor PTN dan PTS se-Sumatera Utara, merupakan bagian dari upaya mereka mencegah terjadinya perpecahan pasca Pemilu 2019.
Tujuan dari pernyataan sikap dan imbauan ini agar seluruh pihak saling menahan diri serta bersabar menunggu hasil resmi Pemilu 2019.
“Ini merupakan upaya preventif dari kalangan akademisi yang harapannya dapat didengarkan masyarakat,” ujarnya seraya mengatakan, siapapun yang terpilih, maka itulah yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
“Kami sebagai pimpinan lembaga pendidikan merasa memiliki tanggung jawab moral dalam memberikan suasana sejuk bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab NKRI merupakan hargi mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi,” tegasnya.
Runtung mengakui secara umum situasi masyarakat, khususnya di Sumatera Utara masih sangat terkendali.
“Sejauh ini kami melihat aktifitas masyarakat masih dalam batasan normal. Meski demikian kita tidak bisa lengah dan harus tetap menjaga pesatuan dan kesatuan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, jika pasca kegiatan ini masih tetap ada pihak-pihak dari kalangan civitas akademika maupun kalangan mahasiswa yang tetap ingin menyampaikan pendapat, mereka tidak akan menghalangi.
Namun ia mengimbau agar hal tersebut tetap dilakukan dengan mematuhi aturan yang berlaku.
Sedangkan Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof Dr Dian Armanto, mengatakan kegiatan ini sangat strategis dan mulia.
Disebutkannya, saat ini ada 200-an lebih pimpin PTN dan PTS yang ada di Sumut mendukung acara ini. Namun, yang hadir dalam acara hari ini, sekitar 54 pimpinan PTN dan PTS.
“Kita berharap pernyataan sikap para pimpinan PTN dan PTS ini memberikan angin segar dan udara menyejukkan bagi iklim politik nasional pasca Pemilu 2019,” tuturnya. (gusti/red)