MEDAN (pewarta.co) – Peletakan kepala Babi di gedung Ikatan Keluarga Bayur (IKB), jalan Utama Kelurahan Kota Maksum II mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Kali ini, kecaman tersebut datang dari Anwar Bakti, salah seorang putra Maninjau yang ada di perantauan (Kota Medan).
Dikatakan Anwar, peletakan kepala Babi di gedung IKB adalah bentuk penghinaan terhadap masyarakat Minang, khususnya terhadap keluarga Bayur Maninjau. “Saya sebagai putra Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat di perantauan mengutuk perbuatan yang tidak beradab,” kata Anwar, Kamis, (21/9/2017).
Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah priode 2010 – 2015 ini menegaskan, teror sekaligus penghinaan itu bisa memecah belah kesatuan bangsa. “Oleh karenanya, kita meminta kepada pihak penegak hukum agar menyelidiki serta mengusut tuntas perbuatan yang tidak bertanggung jawab ini,” tegasnya.
Kendati demikian, kata Anwar, dirinya meminta seluruh masyarakat Minang agar menahan diri dan mempercayakan kasus tersebut kepada penegak hukum. “Saya minta kepada masyarakat minang khususnya kepada warga Bayur Maninjau agar tetap tenang dan mengendalikan diri. Kita percayakan pada pihak penegak hukum bekerja mengusutnya,” pintanya.
Sebelumnya, teror terjadi di Gedung IKB, Jalan Utama Medan, Kamis pagi. Seseorang yang belum diketahui identitasnya meletakkan kepala Babi di halaman gedung milik masyarakat minang tersebut. Belum jelas motifnya. Namun yang pasti polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. (red)