Medan (pewarta.co) – Proyek sanitasi berbasis Masyarakat (Sanimas) di Gang Azizah Lingkungan 3 Tegal Sari III Kecamatan Medan Area berbiaya Rp 425 juta dari bantuan Islamic Depelovment Bank Group (IDBG) diduga sebagai pemicu dua warga lingkungan 3 luka parah dipukul batu oleh Edi Popay pengelola proyek bersama 3 keluarganya, Selasa dinihari(1/1/2018).
Kepala Lingkungan 3 Admiral mengatakan, seharusnya proyek yang diselesaikan 105 hari kerja itu melibatkan warga sekitarnya. Tapi kenyataannya peran serta warga tidak optimal sehingga terjadilah pertikaian antar sesama warga sendiri.
“Pengelola proyek lebih memikirkan anggota Badan Keswadayaan Masyarakat( BKM) yang diduga bukan warga lingkungan 3,” ujar Admiral.
Kepling menduga potensi penyimpangan dalam mengelola proyek Sanitasi itu semakin terbuka.
“Sebenarnya persoalan itu sudah saya laporkan kepada Lurah TS III agar segera diatasi,” ujar Kepling.
Diabaikan.
Margono selaku Ketua Keswadayaan Sosial Masyarakat (KSM) seharusnya bertanggungjawab dengan pengelolaan dana. Tapi nyatanya pengelolaan dana diambilalih Ketua BKM.
“Saya hanya disuruh meneken laporan pertanggungjawaban. Bahkan saya tidak tau sama sekali biaya yang sudah dipergunakan. Bahkan ada satu laporan keuangan, tanda tangan saya sudah dibubuhi. Padahal saya tidak pernah
menekennya,” ujar Margono.
Hal senada juga dikemukakan Zainul selaku Humas KSM. Menurut dia, sebelum proyek terealisasi, Ketua BKM Edy Popay memberi harapan kepada anggota KSM.
“Proyek Sanitasi ini akan dikelola oleh KSM termasuk dalam penggunaan anggarannya.Sebab proyek ini milik warga”. Itu harapan Ketua BKM kepada pengurus KSM.
Tapi nyatanya setelah proyek terealisasi, pengurus KSM tidak pernah tau berapa dana masuk dan keluar.
“Saya hanya diberi Rp 100 ribu setiap minggunya,” ujar Zainul lagi.
Ketua BKM Edy Popay menjelaskan, pihaknya sangat berhati- hati dalam mengelola proyek masyarakat ini.Apalagi soal penggunaan anggarannya.
“Kita gak boleh main-main dengan dana bantuan asing ini. Sebab kita selalu diawasi terus,” ujarnya seraya menambahkan, proyek ini tetap melibatkan warga sekitarnya.
Dikeroyok.
Namun keterangan Edy Popay berbeda. Merasa tidak dilibatkan, Zul seorang warga di sana protes terhadap rasa ketidakadilan dalam mengelola proyek masyarakat tersebut.
Zul mempertanyakan hal itu namun dengan bahasa yang kurang sopan.Edi Popay langsung mengamuk dan bersama tiga saudaranya mengeroyok dan memukul Zul dengan batu sehingga kepalanya robek.
Iqbal anak Zul yang melihat bapaknya dikeroyok berusaha melerai. Tapi Iqbal juga dipukul batu Edy Popay,cs sehingga kepalanya koyak dan harus mendapat pertolongan di RS Badrul Aini. (TA/red)